Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Maersk, Konglomerat Operator Kapal Kontainer Terbesar di Dunia

Kisah Perusahaan Raksasa: Maersk, Konglomerat Operator Kapal Kontainer Terbesar di Dunia Kredit Foto: Reuters/Amit Dave

Pada tahun yang sama, Maersk telah meningkatkan bisnis pengiriman peti kemasnya dengan mengakuisisi Safmarine Container Lines di Afrika Selatan.

Pada saat itu, Maersk telah memperluas operasi minyak dan gasnya juga, memulai produksi minyak di Qatar pada tahun 1994. Pembuatan kapal Maersk terus menjadi berita utama, meluncurkan kapal kontainer terbesar di dunia pada tahun 1996--kemudian memuncaki kapal itu lagi pada tahun berikutnya.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Eksis Sejak Lama, General Dynamics, Jadi Kontraktor Pertahanan Kelas Dunia

Bisnis pembuatan kapal Odensk berkembang di luar Denmark pada akhir 1990-an, mengakuisisi galangan kapal Baltija di Lithuania pada 1997 dan galangan Volkswerft Stralsund yang berbasis di Stralsund, Jerman pada 1998.

Akuisisi Sealand juga telah meningkatkan bisnis logistik perusahaan, yang dinamai Maersk Logistik pada tahun 2000, dan yang melakukan upaya akuisisi pada awal abad baru, mengakuisisi O'Neill & Whitaker dari Amerika Serikat, O'Farrells International di Australia, D'Click di Prancis, dan OY Arealog di Finlandia, semuanya pada tahun 2001.

Penurunan di pasar pengiriman global pada tahun 2001, dengan pengurangan pengiriman ditambah dengan kelebihan pasokan kontainer yang berkontribusi terhadap pemotongan tarif, membawa AP Møller ke dalam kesulitan pada tahun 2002.

Perusahaan mengumumkan niatnya untuk menghentikan sejumlah operasi non-inti, termasuk Bisnis otomotif Roulunds dan anak perusahaan Maersk Medical. Sementara itu, perusahaan terus menambah bisnis pelayarannya, mengakuisisi bisnis kapal Afrika Barat dari sesama pengirim barang Denmark Torm pada tahun 2002.

AP Møller juga menghadapi tekanan dari pasar saham--setelah skandal Enron, perusahaan sekarang menghadapi tekanan untuk mengadopsi transparansi yang lebih besar untuk laporan keuangannya. Mungkin saat itu A.P. Møller akan mengungkapkan seberapa jauh ia telah berlayar dalam 100 tahun pertama.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: