Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Vale, Operator Logistik Terbesar Brasil Bidang Logam dan Tambang

Kisah Perusahaan Raksasa: Vale, Operator Logistik Terbesar Brasil Bidang Logam dan Tambang Kredit Foto: Reuters/Washington Alves
Warta Ekonomi, Jakarta -

Vale SA adalah perusahaan multinasional Brasil sebagai salah satu operator logistik terbesar dalam bidang logam dan pertambangan. Sebagai yang terbesar, namanya tercatat dalam Fortune Global 500 tahun 2020 sebagai salah satu perusahaan raksasa berdasarkan pendapatan. 

Fortune mencatat, Vale memiliki total revenue sekitar 37,57 miliar dolar AS setahun, dengan total pertumbuhan 2,4 persen di tahun itu. Namun, raksasa bidang pertambangan itu mengalami kemerosotan yang cukup dalam pada keuntungannya.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: CASIC, Pengembang dan Manufaktur Sistem Senjata Rudal Terbesar di China

Perusahaan merugi sekitar 124,5 persen dari tahun lalu sehingga menyebabkan labanya minus 1,68 miliar dolar pada 2020. Sementara itu, 91,71 miliar dolar berhasil dikumpulkan olehnya sebagai aset perusahaan.

Di samping itu, Vale telah ada pada sekitar awal 1940-an. Dikutip dari berbagai sumber, saat Vale didirikan saat itu ia bernama Companhia Vale do Rio Doce oleh pemerintah federal Brasil 1 Juni 1942.

Tahun 1950-an menandai masuknya Companhia Vale do Rio Doce ke pasar bijih besi global, setelah kompleks pelabuhan-tambang-kereta api perusahaan dimodernisasi dan harga bijih besi berlipat ganda. Pada awalnya, penjualan sebagian besar ke AS, tetapi ekspor ke Eropa meningkat selama dekade ini.

Sementara itu, perusahaan tersebut meresmikan Pelabuhan Tubaro di Espirito Santo, yang akan menjadi pelabuhan terpenting bagi Vale pada 1966. Pelabuhan masih terus digunakan untuk mengekspor bijih besi yang ditambang dari Iron Quadrangle di Minas Gerais.

Vale terus tumbuh salah satunya karena banyak melakukan akuisisi. Sekitar tahun 1970, perusahaan mengakuisisi kepemilikan mayoritas di Tambang Carajas dengan dengan cadangan lebih dari 1,5 miliar ton bijih besi.

Gelar baru berhasil dicapai Vale. Pada 1974, perusahaan Brasil ini menjadi pengekspor bijih besi terbesar di dunia. Gelarnya masih bertahan dan dipegang olehnya sampai sekarang.

Selain akuisisi, ada juga diversifikasi. Pada tahun 1982, Vale mulai melakukan diversifikasi setelah mulai memproduksi aluminium di Rio de Janeiro. Dan pertengahan 1980-an, keuntungan meningkat pesat.

Vale kemudian mulai menjelajahi Tambang Carajas di negara bagian Para tepat setelah jalur kereta api Carajas berukuran 1.600 mm dibuka. Setahun kemudian, terminal pelabuhan Ponta Madeira, yang masih digunakan untuk mengekspor bijih besi yang ditambang di Tambang Carajas, diresmikan di negara bagian Maranhao.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: