Penceramah kontroversial Habib Zen Assegaf alias Habib Kribo tengah mendapatkan perhatian dari publik luas. Sebabnya, ia sering menyampaikan ceramah-ceramah yang menimbulkan polemik di masyarakat karena gaya bicaranya yang 'ceplas-ceplos.
Sisi lain dari Habib Kribo pun diungkap oleh Bakar Smith melalui utas di twitternya @BakarSmith, dikutip Wartaekonomi.co.id pada Rabu (19/1/2022). Ia menyebut, dibalik perawakan dan gaya bicaranya yang cukup intimidatif, Zen Assegaf memiliki hati yang baik.
Baca Juga: Terungkap di Sidang Munarman! Ternyata Ada Beberapa Anggota FPI Bergabung dengan ISIS
"Di balik gaya bicara kasar dan penampilan garangnya ketika bicara tentang intoleransi depan kamera, ada desir kelembutan hati dan belur derita besar yang mengiringi setiap detak jantungnya," tulisnya.
Bakar Smith pun menceritakan pengalaman masa lalunya, dan keterlibatan Habib Kribo yang banyak membantunya pada masa itu. Ia pun mengaku tidak dapat membalas semua kebaikan itu.
"Zen Assegaf adalah satu dari beberapa yang amat berjasa kepada saya sejak pulang ke Tanah Air dan punya saham dalam kehidupan saya sejak menginjakkan kaki di Cililitan Kecil sekitar 20 tahun silam. Saya takkan mampu menebus kedermawanan pria yang dikenal pemberani ini," tambahnya.
Tak ketinggalan, ia juga mengungkapkan masa lalu sang penceramah kontroversial tersebut. Ternyata, dahulu Zen Assegaf pernah menjadi akuntan dan cukup sukses. Zen juga membuka pintu rumahnya untuk orang-orang yang ingin bertamu.
"Saat menjalani profesi akuntan di beberapa perusahaan asing dan sukses dalam karir di usia muda, rumahnya menjadi hotel bintang 5 gratis bagi siapapun dari luar Jakarta yang singgah dan bermalam bahkan tak jarang menjadi tamu lebih dari sebulan tanpa perubahan dalam kualitas pelayanan dan kehangatan," cuitnya melalui akun @BakarSmith.
Baca Juga: Ramai di Medsos Minta Kasus Gibran-Kaesang Diusut, Siapa Sangka Gibran Menjawab Begini
Diungkapkan pula, sifat Habib Kribo yang kerap menentang ekstrimisme ternyata berlangsung sejak dahulu, bahkan sebelum maraknya pengunaan media sosial. Ketika media sosial mulai masuk, Zen Assegaf pun masih melakukan kebiasaannya itu.
"Usai pulang kerja Zen menghadap khusuk monitor PCÂ dan langsung aktif menentang ekstremisme di miling list google. Ketika FB masuk Indonesia dia langsung aktif memposting pandangan tentang toleransi dan moderasi," tulisnya melanjutkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar
Tag Terkait: