Kisah Perusahaan Raksasa: TSMC, Pencipta Semikonduktor Paling Berharga di Dunia
Sebuah peningkatan 60 persen dari penjualan semikonduktor di seluruh dunia antara tahun 1992 dan 1994 mengakibatkan kekurangan global kapasitas fabrikasi wafer. Sekitar 60 persen dari penjualan TSMC adalah ke perusahaan semikonduktor fabless, dengan 40 persen sisanya ke perusahaan yang kekurangan kapasitas produksi. Margin kotor TSMC sebesar 49 persen merupakan yang tertinggi di industri semikonduktor.
TSMC mulai tahun 1997 mengantisipasi penurunan penjualan dan penurunan laba sebesar 50 persen. Pada Maret tahun yang sama, Donald Brooks, yang telah menjadi presiden TSMC sejak 1991, mengundurkan diri dan digantikan oleh Ketua TSMC Morris Chang. Brooks kemudian bergabung dengan saingan TSMC United Microelectronics sebagai presiden unit Operasi Internasional barunya, yang berbasis di Sunnyvale, California.
Sekitar waktu ini TSMC mengumumkan program ekspansi sepuluh tahun yang ambisius yang menyerukan investasi sebesar 14,5 miliar dolar ASdalam pembangunan enam fasilitas fabrikasi delapan inci dan 12 inci (300mm) serta fasilitas lainnya.
Perusahaan juga mengumumkan komitmen jangka panjang dengan pemerintah Tainan setempat untuk mendirikan Taman Industri Berbasis Sains baru di Tainan di bagian selatan Taiwan.
Untuk tahun 1998, pendapatan TSMC mencapai 1,56 miliar dolar AS, meningkat 14,6 persen dibandingkan tahun 1997. Namun, laba menurun dari 559,5 juta dolar AS pada tahun 1997 menjadi 477,9 juta dolar AS pada tahun 1998.
Menjelang akhir tahun 1999, TSMC mengalami permintaan wafer sekitar 80 persen lebih tinggi daripada tahun 1998. Untuk tahun 2000 perusahaan memperkirakan permintaan yang lebih besar daripada pasokan dan akan sulit sekali mempertahankan tujuannya untuk memiliki kapasitas 10 persen lebih banyak daripada permintaan.
Dengan TSMC mengalami permintaan yang kuat sepanjang tahun 1999, perusahaan melaporkan penjualan sebesar 2,35 miliar dolar AS dan laba bersih sebesar 792 juta dolar AS. Margin laba perusahaan sekitar 33 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: