Dana Transfer untuk Infrastruktur Tani-Nelayan
Oleh: Fadel Muhammad, Wakil Ketua MPR RI/Founder dan Presiden Komisaris Warta Ekonomi
Hasil penelitian Siti Hamidah et al. (2017) dari Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah, Semarang, menunjukkan bahwa masyarakat pesisir mengkonsumsi protein lebih rendah dari masyarakat di dataran rendah dan dataran tinggi. Masyarakat pesisir mengkonsumsi protein sebanyak rata-rata 117,56 gram/kapita/hari, sedangkan masyarakat yang tinggal di dataran rendah sebanyak 154,25.
gram/kapita/hari dan masyarakat di dataran tinggi sebanyak 154,40 gram/kapita/hari. Padahal sumber protein di kedua daerah tersebut relatif sama yaitu ikan, udang, cumi-cumi, kerang, daging ayam, dan telur ayam. Hanya saja perbedaannya, di daerah pesisir lebih banyak memakan ikan karena faktor ketersediaan, sedangkan di dataran tinggi lebih bervariasi sumber protein hewannya. Jadi kendalanya di faktor distribusi pangan.
Perbedaan seperti ini seharusnya bisa dijembatani dengan kebijakan daerah. Misalnya seperti yang dulu saya lakukan saat menjadi Gubernur Gorontalo, yaitu dengan menerapkan konsep minapolitan dan pengembangan pertanian terpadu yang saling menguntungkan baik untuk daerah pesisir maupun nonpesisir. Lagi-lagi hal ini bisa dijalankan jika infrastrukur seperti jalan diperbaiki terlebih dahulu.
Oleh karena itu, menurut saya, tahap awal mengentaskan kemiskinan seperti itu adalah dengan memanfaatkan dana transfer ke daerah. Dana transfer akan lebih baik jika diutamakan untuk pembangunan infrastruktur bagi kelancaran usaha tani, sarana dan prasarana untuk nelayan, juga jalan untuk memudahkan menjual hasil laut dan tani mereka. Saya merasa yakin hal ini akan berkontribusi besar pada penurunan tingkat kemiskinan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: