Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Netizen Berkhayal Tes PCR Gratis

Netizen Berkhayal Tes PCR Gratis Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi -

Harga tes polymerase chain reaction (PCR) beberapa kali mengalami perubahan. Di awal pandemi Covid-19, harganya bisa mencapai Rp 2,5 juta. Kemudian, secara bertahap turun hingga Rp 275 ribu untuk wilayah Jawa-Bali dan Rp 300 ribu untuk daerah lain.

Perupadata mengunggah meme harga tes PCR dari waktu ke waktu selama pandemi Covid-19. Disebutkan, selama Maret 2020 harga tes PCR sebesar Rp 2 juta-3,5 juta. Kemudian, pada Oktober 2020 turun menjadi Rp 900 ribu, Agustus 2021 Rp 495 ribu dan November 2021 Rp 275 ribu.

Disebutkan pula faktor yang mempengaruhi harga tes PCR di Indonesia. Yaitu, ketersediaan alat dan reagen, APD dan bahan habis pakai. Kemudian, standarisasi lab sesuai standar WHO, kapabilitas SDM dalam menangani error, pengolahan limbah medis, operasional, dan perawatan.

Kemudian, quality control, kalibrasi dan deep cleaning. Selanjutnya, IT management system, biaya SDM dan risiko terpapar dan fasilitas seamless dan contactless.

“Memang harga tes dipengaruhi berbagai faktor. Tapi nyambung dari pertanyaan kita kemarin, sebetulnya bisa nggak sih tes Covid-19 itu gratis?” tanya Perupadata.

Netizen ramai-ramai mengenang saat harga tes PCR sedang tinggi-tingginya di awal pandemi Covid-19. @ardian5h pernah merasakan tes PCR Rp 2 juta. @andreywuddy14 mengaku, dirinya dan keluarganya sempat mengalami bayar tes PCR Rp 900 ribu.

“Rp 2,7 juta saat awal pandemi 2020. Saat itu memang masih jarang rumah sakit yang melayani,” kata @9_dy_12.

Malahan, @Liannaaw mengaku pernah merasakan harga tes PCR paling mahal dan paling murah. Di awal pandemi Covid-19, dia mengaku pernah membayar tes PCR seharga. Dan termurah, kata dia, pernah membayar Rp 300 ribu.

“Mahalnya tes PCR di awal pandemi Covid-19 karena harga reagen mahal karena produksinya sedikit dan jadi rebutan. Persis hand sanitizer atau masker di awal-awal yang mahal,” kata @M_Ichsanudin.

“Sekarang sudah banyak produk China juga. Makanya, sekarang tes PCR bisa murah,” timpal @Devian_Lim.

 

Akun @bu_doktel mengaku jengkel dengan harga tes PCR yang bervariasi tergantung waktu penyelesaian pemeriksaan. Kata dia, untuk 1 hari selesai Rp 300 ribu dan 6 jam selesai Rp 900 ribu.

Akun @BubuNyai setuju harga tes PCR dan antigen ditekan serendah-rendahnya. Dengan begitu, kata dia, tarif tes PCR dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, kata dia, juag bertujuan untuk menggerakkan aktivitas ekonomi di bidang transportasi, akomodasi & pariwisata.

“Sebelum melakukan penetapan harga tes PCR, selalu didahului dengan audit dari Kemenkes dan BPKP terhadap kompenen alat dan jasa untuk pelaksanaan PCR Test,” kata @aiiptu.

Namun @Abdullah1Mauladdwilah menganggap wajar harga tes PCR mahal. Soalnya, kata dia, alat deteksinya perlu teknologi tinggi. Kata dia, untuk template gen dan protein saja membutuhkan biaya Rp 750 ribu hanya .

“Kecuali pemerintah mau subsidi jadi harganya bisa ditekan,” kata dia.

Akun @rizk1saputra menyambung. Kata dia, membuat alat tes PCR tidak murah. Sehingga, wajar bila Pemerintah memungut biaya untuk tes tersebut. Kata dia, jangan selalu menyalahkan Pemerintah dengan selalu mengecap Pemerintah berbisnis.

“Kalau tes PCR gratis malah jadi beban keuangan negara dan perusahaan pengadaanya,” tambah @fezarj.

Akun @muliawanrmt bertanya, kenapa tes PCR harus bayar sedangkan vaksin Covid-19 bisa gratis?

Akun @Naufalhimsyafasya menjawab. Dia bilang, vaksin Covid-19 tidak butuh alat dan laboratorium, hanya butuh alat penyimpanan saja. Sedangkan PCR membutuhkan alat dan laboratorium sehingga tarifnya menjadi mahal.

“Vaksin Covid-19 juga disubsidi oleh Pemerintah,” tambah @danar12.

Akun @shallowobsession menuturkan, di Scandinavia, bila ada warganya yang mengalami gejala atau kontak erat dengan pasien Covid-19, tes PCR gratis. Tapi, tidak dapat sertifikat fit untuk bepergian.

“Bila ingin bepergian harus bayar tes PCR Rp 1,7 juta dan 950 ribu untuk tes antigen,” kata dia. [TIF]

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: