Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dibilang Sri Mulyani Menko Paling Tajir, Respons Luhut Mengejutkan: He He He...

Dibilang Sri Mulyani Menko Paling Tajir, Respons Luhut Mengejutkan: He He He... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Siapa Menteri Koordinator (Menko) paling tajir? Menteri Keuangan Sri Mulyani punya jawabannya. Kata dia, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan adalah orangnya. Dibilang begitu, Luhut langung mesem-mesem.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan pajak 2021 oleh pejabat negara, kemarin.

Selain Luhut, 3 Menko lain datang lengkap dalam acara itu. Yakni, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD. Selain para Menko, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI yang diwakili Letnan Jenderal TNI Bambang Suswantono, juga hadir.

Tapi, dalam acara itu, Luhut yang paling menyita perhatian. Karena pensiunan jenderal TNI-AD ini, adalah yang paling besar bayar pajaknya dibandingkan Menko lain. Pajak penghasilan (PPh) Luhut mencapai 35 persen. Besaran pajak untuk orang-orang super kaya.

Baca Juga: Formula E Dipersoalkan, Cuitan Geisz Chalifah Menggelegar: Gue Akan Balas dengan Fakta, Tunggu Saja!

Untuk diketahui, belum lama ini, pemerintah melalui Undang- Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) menambah satu lapisan lagi untuk masyarakat super kaya dengan tarif sebesar 35 persen. Sri Mulyani menyebut, Luhut sebagai salah satu di antara orang-orang super kaya itu.

“Pak Luhut itu berkali-kali bilang harga batu bara naik, setoran ke pemerintah naik, tapi pajaknya Pak Luhut pribadi juga meningkat pasti ke 35 persen,” gurau Sri Mulyani, disambut ketawa hadirin. Luhut pun tampak mesem-mesem di balik masker putih yang dikenakannya.

Karena itu, Sri Mulyani mengaku bersikeras meminta Luhut hadir dalam acara pelaporan SPT, kemarin. Meskipun pejabat yang juga sempat berkecimpung di industri tambang batu bara itu, mengaku berhalangan.

“Saya bilang, kalau Menko paling tajir nggak datang, nanti simbolnya jadi kurang baik,” guyonnya lagi, kembali disambut gemuruh ketawa hadirin.

Usai sambutan, seluruh pejabat yang hadir secara resmi bersama-sama meneken tanda SPT Tahunan pajak. Termasuk Luhut, ia ikut memamerkan layar laptop yang dipakai untuk mengirimkan laporan pajaknya.

Setelah itu, para Menko, Kapolri dan mewakili Panglima TNI diberi kesempatan bicara. Termasuk clossing statement oleh Wakil Menkeu Suahasil Nazara.

Giliran Luhut, ia memanfaatkan kesempatan itu untuk membalas gurauan Sri Mulyani. Mula-mula, ia bicara serius. Mengapresiasi capaian penerimaan pajak yang melampaui tahun lalu, dan perkiraan pertumbuhan ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) jika belanja di dalam negeri sekitar Rp 400 triliun dilakukan dengan baik.

“Ada 400 triliun, semua akan kita belanjakan di dalam negeri, BPS menghitung kalau itu kita belanjakan dengan benar, akan menciptakan SMEs (Small and Medium Enterprises atau UKM) baru,” ucap Luhut sambil menatap Srimul serius.

SMEs yang dilafalkan Luhut berbunyi SMI itu pun akhirnya dijadikan candaan. “Bukan Sri Mulyani Indrawati ya... He-he-he...,” guyonnya sambil ngakak, diikuti hadirin.

Ia berkeyakinan, dengan berbagai pembenahan yang dilakukan oleh Kementerian yang dipimpin Sri Mulyani itu, penerimaan pajak tahun ini juga akan melampaui target.

Memangnya seberapa tajir Luhut? Mengutip situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Luhut memiliki kekayaan senilai Rp 745.188.108.997. Total kekayaan yang dilaporkan pada 24 Maret 2021 itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 244,01 miliar, serta alat transportasi dan mesin senilai Rp 2,48 miliar.

Selain itu, ada juga harta bergerak lainnya senilai Rp 3,38 miliar, surat berharga senilai Rp 106,16 miliar, kas dan setara kas senilai Rp 194 miliar, serta harta lainnya sebesar Rp 207,12 miliar. Meskipun tajir, Luhut juga tercatat punya utang senilai Rp 12 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: