Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dunia Bersiap Endemi, Kekayaan Miliarder di Balik Bisnis Sarung Tangan Karet Anjlok Dalam-dalam

Dunia Bersiap Endemi, Kekayaan Miliarder di Balik Bisnis Sarung Tangan Karet Anjlok Dalam-dalam Kredit Foto: Aceh bisnis

“Meskipun hasil kuartal kedua kami tidak sekuat yang kami inginkan, ini memang wajar terjadi saat pandemi mereda dan ini adalah bagian dari siklus bisnis. Setelah berkecimpung dalam bisnis sarung tangan selama 31 tahun, kami telah melihat banyak siklus seperti itu dan pengalaman kami telah mempersiapkan kami dengan baik untuk melewati yang satu ini.”

Top Glove mengatakan akan tetap berhati-hati dan mengurangi rencana ekspansi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi tahunannya menjadi 188 miliar sarung tangan pada tahun 2025 dari 100 miliar saat ini.

"Namun, grup akan terus memantau situasi dengan cermat dan siap untuk mengembalikan rencana ekspansi seperti yang diperlukan ketika permintaan akhirnya meningkat," tambahnya.

Lee mengatakan permintaan akan terus tumbuh, meskipun tidak mungkin untuk mempercepat ke kecepatan tidak berkelanjutan yang terlihat selama pandemi. “Periode yang menantang ini bersifat sementara,” tambahnya.

Top Glove didirikan oleh Lim dan istrinya, Tong Siew Bee, pada tahun 1991. Orang tua Lim adalah pemilik dan pedagang perkebunan karet, dan juga memegang saham di pengembang properti Tropicana dan duduk di dewan direksi.

Kekayaan bersih real-time-nya telah turun menjadi USD1,6 miliar (Rp22 triliun) dari USD3,5 miliar (Rp50 triliun) April lalu ketika Daftar Miliarder Dunia terakhir diterbitkan, menurut data Forbes.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: