Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah terus memantau perkembangan varian deltacron. Varian deltacron telah terdeteksi di beberapa negara Eropa dan merupakan gabungan mutasi delta dan omicron.
"Ini masih dimonitor perkembangannya karena belum ada bukti terkait peningkatan penularan, keparahan dan lainnya," kata Siti Nadia Tarmizi melalui aplikasi pesan di Jakarta, Ahad (13/3/2022).
Sebelumnya, para ilmuwan mengonfirmasi keberadaan varian Covid-19 baru yang menggabungkan mutasi dari varian delta dan omicron. Varian itu, yang dijuluki "deltacron," dikonfirmasi melalui pengurutan genom yang dilakukan para ilmuwan di IHU Mediterranee Infection di Maseille, Prancis.
Varian itu telah terdeteksi di beberapa wilayah Prancis. Kasus varian deltacron juga ditemukan di Denmark dan Belanda, menurut database internasional Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).
Secara terpisah, dua kasus teridentifikasi di Amerika Serikat dan dilaporkan 30 kasus teridentifikasi di Inggris. Varian tersebut adalah hibrida yang muncul lewat proses yang disebut rekombinasi, yakni dua varian virus menginfeksi individu secara bersamaan mengakibatkan bertukar materi genetik dan menciptakan varian baru.
Nadia mengatakan, pemerintah terus memantau perkembangan dan mendorong percepatan upaya vaksinasi Covid-19. "Ya artinya menghadapi apapun juga potensi penularan, percepatan vaksinasi booster dan primer harus disegerakan," ujar Nadia, yang juga menjabat Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: