Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Langka Diburu, Stok Melimpah Melejit, Persoalan Minyak Goreng Masih Berlanjut Pasca HET Dicabut

Langka Diburu, Stok Melimpah Melejit, Persoalan Minyak Goreng Masih Berlanjut Pasca HET Dicabut Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi

Ombudsman RI menanggapi kebijakan penerapan Domestic Market Obligation (DMO) untuk pemenuhan stok CPO dalam negeri di bagian hulu. Menurut Yeka, kebijakan ini menjadi tidak tepat sasaran, lantaran tidak diikuti penyelarasan antara stok DMO milik eksportir dengan kebutuhan produsen minyak goreng sawit. Banyak produsen minyak goreng sawit tak kebagian jatah stok CPO murah.

Bila CPO yang didapatkan lebih mahal maka harga produksi akan lebih besar, ujungnya barang yang dihasilkan menjadi mahal harganya. Produsen minyak goreng sawit diduga mengurangi produksi bila tidak mendapatkan stok CPO yang murah.

Sementara, Komisi Pengawas Persaiangan Usaha (KPPU) mencatat bahwa harga minyak goreng di Indonesia tidak berbanding lurus mengikuti harga minyak sawit mentah atau CPO Internasional. 

Deputi Kajian dan Advokasi KPPU RI Taufik A menyebutkan bahwa harga CPO Internasional cenderung fluktuatif tergantung dengan pasokan dan permintaa. Sementara, harga minyak goreng nasional mengalami tren kenaikan dalam jangka waktu yang panjag tanpa ada penurunan. 

"Hasil temuan kami terjadi rigiditas pasar minyak goreng terhadap harga CPO. Fluktuasi harga CPO di pasar internasional mengikuti pasokan dan permintaan di pasar internasional, tapi harga minyak goreng di pasar domestik relatif stabil dan cenderung naik jadi sangan berbeda pergerakannya," kata Taufik dalam diskusi bersama BPKN di Jakarta, Senin (28//2/2022).

HET Dicabut Minyak Goreng di Daerah Melambung

Setelah sempat melonjak tinggi dan langka di pasaran usai penetapan kebijakan satu harga, kini stok minyak goreng terpantau melimpah di banyak tempat setelah pemerintah mencabut kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: