Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Langka Diburu, Stok Melimpah Melejit, Persoalan Minyak Goreng Masih Berlanjut Pasca HET Dicabut

Langka Diburu, Stok Melimpah Melejit, Persoalan Minyak Goreng Masih Berlanjut Pasca HET Dicabut Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi

Kebijakan HET dicabut pada Rabu (16/3/2022) seiring langkanya komoditas pangan tersebut di lapangan. 

Namun, saat harga eceran tertinggi (HET) dicabut, minyak goreng melimpah di rak penyimpanan, situasi yang sangat berbeda sebelumnya. 

Pasalnya, minyak goreng di ritel modern tak lagi diburu meski stok melimpah. Hal ini lantaran harga minyak goreng kembali mahal. 

Seperti minimarket, supermarket, hingga pasar tradisional, mereka serempak menjual minyak goreng dengan harga sudah dalam rentang Rp20 ribu - Rp23 ribu per liter atau 50% lebih mahal dari sebelumnya. 

Dari pantauan Warta EKonomi, kenaikan harga minyak goreng ini, ada beberapa emak-emak memprotes kenaikan harga jual minyak goreng. Mereka menyebut kenaikan harga ini akan memberatkan terlebih sudah mendekati bulan puasa.

Warga Beralih ke Jenis Curah   

Ratusan warga harus berdesak-desakan mengantri untuk mendapatkan minyak goreng curah di salah satu toko pengecer, Jalan Veteran Utara, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (18/3/2022). 

Hal tersebut menyusul naiknya harga minyak goreng kemasan usai pemerintah melalui Menteri Perdagangan resmi mencabut kebijakan Harga Eceran (HET) sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 11 Tahun 2022 yang sebelumnya disubsidi Rp14 ribu per liter. 

"Harus antri, kalau mau dapat, beli minyak goreng curah. Dari kemarin tidak ada, baru hari ini masuk. Dari tadi pagi mengantri," tutur salah satu warga, Handayati di toko setempat. 

Ia mengatakan, minyak tersebut akan digunakan untuk persiapan bulan puasa, karena untuk membeli minyak goreng kemasan harganya tinggi, walaupun masih jarang dijual di pasaran maupun mini market. 

Untuk mensiasati pengeluaran, ia memilih beralih memakai minyak goreng curah, selain harga terjangkau, juga bisa berhemat dan digunakan sedikit lebih lama karena jatah diberikan maksimal 5-10 liter per orang.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: