Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Guru Besar IPB University Beri Usulan Kebijakan Atasi Kelangkaan Kedelai, Daging, dan Minyak Goreng

Guru Besar IPB University Beri Usulan Kebijakan Atasi Kelangkaan Kedelai, Daging, dan Minyak Goreng Kredit Foto: IPB

"Dalam jangka pendek, kebijakan yang dapat dilakukan untuk lebih menjamin penyediaan daging ruminansia adalah dengan mendatangkan lebih banyak daging beku seperti India dan Pakistan, diiringi dengan efisiensi logistik melalui kerjasama bilateral dan B2B," tuturnya memberi usulan.

Adapun dalam jangka menengah dan panjang, Prof. Firdaus mengusulkan kebijakan mengurangi perilaku perburuan rente dengan memperbaiki struktur dan kinerja pasar sehingga mekanisme kartel dapat dihindari. Ia juga mengusulkan agar meningkatkan produktivitas ternak sapi dan kerbau lokal.

Baca Juga: Soal Plastik Polikarbonat, Pakar IPB dan ITB Tegas: Tahan Panas!

"Program seperti Sekolah Peternakan Rakyat (SPR), asuransi ternak, dan lain-lain harus lebih didorong. Korporasi peternak sapi harus dibangun secara serius. Kemudian produksi secara berkelanjutan daging ruminansia Indonesia sangat memungkinkan," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar FEM IPB University Prof Hermanto Siregar membahas terkait minyak goreng yang saat ini juga langka. Dalam jangka pendek, Prof Hermanto mengusulkan agar kebijakan yang dapat dilakukan saat ini terkait Domestic Market Obligation (DMO) dan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah dapat dilanjutkan dengan beberapa penguatan.

Ia mencontohkan, pemerintah harus fokus pada minyak goreng curah. Ia juga menyarankan agar dilakukan  operasi pasar oleh BULOG atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perdagangan, bukan kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah.

Baca Juga: Kolaborasi IPB, Astra, dan Pemprov Jabar Sukes Ekspor Kopi Cikajang ke Belanda

"Pengawasan atau inspeksi dilakukan secara intensif untuk mencegah serta mengatasi masalah merembesnya minyak goreng curah ke minyak goreng kemasan," katanya.

Adapun usulan dalam jangka menengah antara lain biodiesel untuk sementera diturunkan dari B30 menjadi B20 atau setidaknya B25. Sedangkan dari sisi konsumsi, Prof Hermanto menyarankan supaya implementasi kartu sembako murah bagi rumah tangga yang memang selayaknya memperolehnya.

"Dalam jangka panjang, produksi Crude Palm Oil (CPO) masih memungkinkan untuk ditingkatkan, terutama melalui peningkatan produktivitas. Ketahanan pangan harus diutamakan. Kemudian minyak goreng berbahan baku kelapa perlu didorong pengembangannya, terutama untuk memenuhi kebutuhan kelompok menengah dan atas," tuturnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: