Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sampai Turun Tangan Ngurusin Pemecatan dokter Terawan oleh IDI, Menkes: Kita Harus Berpikir...

Sampai Turun Tangan Ngurusin Pemecatan dokter Terawan oleh IDI, Menkes: Kita Harus Berpikir... Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantu proses mediasi antara Ikatan Dokter Indonesia dan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sehubungan dengan masalah pemecatan Terawan dari keanggotaan IDI. Medisasi dibutuhkan agar energi tenaga kesehatan bisa difokuskan untuk kegiatan prioritas.

"Kementerian Kesehatan akan memulai dan membantu proses mediasi antara IDI dan anggota-anggotanya agar komunikasinya baik sehingga situasi yang terbangun akan kondusif dan kita bisa kembali menyalurkan energi, waktu kita, dedikasi kita, kegiatan-kegiatan yang memprioritaskan untuk membangun masyarakat Indonesia yang lebih sehat," kata  Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers tentang Dinamika Profesi Kedokteran di Jakarta, Senin.

Kemenkes mengamati dinamika seputar perdebatan atau pertentangan antara IDI dan Terawan. Ia mengharapkan diskusi, komunikasi, dan hubungan antara IDI dan seluruh anggotanya bisa terjalin dengan baik.

Baca Juga: Ditendang dari IDI, dokter Terawan Beri Respons Mengejutkan: Sampai Hari Ini Saya Masih...

Ia mengajak semua pihak untuk fokus kepada langkah-langkah pengendalian pandemi Covid-19 dan membangun masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Selain itu, ia mengingatkan semua pihak bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama-sama pascapandemi Covid-19.

Menurut dia, seluruh daya, waktu, pikiran, tenaga, dan kerja bersama perlu diarahkan ke tindakan-tindakan untuk bersama-sama mengendalikan pandemi dan menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah terkait masalah kesehatan masyarakat Indonesia untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang lebih sehat.

Oleh karenanya, Menkes Budi berharap, permasalahan pemecatan Terawan bisa segera diatasi dengan baik. Pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan, antara lain kekerdilan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, menurunkan prevalensi penyakit seperti diabetes dan hipertensi yang akan banyak berdampak negatif bagi masyarakat dengan usia lanjut, serta penyakit-penyakit menular seperti tuberkulosis, malaria, HIV. "Kita harus berpikir mengerahkan energi agar membuat masyarakat kita sehat," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: