"Para aktivis perempuan, beberapa bahkan penyintas kekerasan seksual, berani bersuara, turut menyusun dan memberikan masukan-masukan berarti dalam Rancangan Undang-Undang tersebut, yang saat ini sedang dibahas Pemerintah dan DPR RI saat ini," tutur Menteri PPPA.
Sejak meratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan atau Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women (CEDAW) Tahun 1984 hingga kini, Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong pencapaian keadilan dan kesetaraan gender di Indonesia.
Baca Juga: Siswi SMP Diperkosa 4 Pria di Kebun Sawit Bengkulu, KemenPPPA Dorong Keadilan Hukum Bagi Korban
"Di tengah pandemi Covid-19 dan perhelatan G20 Presidensi Indonesia 2022 yang mengangkat tema recover together, recover stronger, Pemerintah Indonesia ingin memastikan bahwa perempuan menjadi bagian integral dalam proses pemulihan paska pandemi. Bukan hanya sebagai penerima manfaat semata, namun sebagai salah satu aktor kuncinya," tambah Menteri PPPA.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh KemenPPPA untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam berbagai bidang, antara lain dengan; Terus melakukan strategi Pengarusutamaan Gender (PUG), yaitu dengan mengintegrasikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam seluruh proses/tahapan pembangunan, mulai tahap perencanaan hingga monitoring dan evaluasi; Mendorong kesetaraan gender dari tingkat akar rumput melalui Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak.
Baca Juga: Demi Wujudkan Kesetaraan Gender, KemenPPPA Berkolaborasi dengan Organisasi Keagamaan
Kemudian, memberikan peningkatan kapasitas dalam kewirausahaan dan literasi digital, khususnya bagi perempuan rentan (pra-sejahtera, penyintas bencana dan kekerasan); Meningkatkan akses perempuan prasejahtera terhadap permodalan dan pendampingan bisnis; serta Mendorong berbagai kerja sama baik secara nasional maupun internasional seperti W20 dan G20 Empower.
"Kami juga terus mendorong pelibatan laki-laki dalam upaya-upaya kesetaraan gender melalui gerakan internasional 'HeForShe', di mana Bapak Presiden Joko Widodo bersama para pemimpin negara lainnya ditetapkan sebagai dutanya. Gerakan ini sangat penting untuk mendorong laki-laki maupun perempuan menjadi mitra sejajar dalam mencapai kesetaraan gender, karena laki-laki juga akan merasakan manfaat dari kesetaraan gender," ungkap Menteri PPPA.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas