Direktur Jenderal Anggaran Isa Rachmatarwata menegaskan bahwa program pemberian Bantuan Langsung Tunai Minyak Goreng (BLT Migor) bukanlah upaya untuk mengendalikan inflasi, melainkan merespon inflasi yang terjadi.
"Jadi (BLT Migor) supaya menjaga daya beli masyarakat kita terutama masyarakat miskin sehingga bisa merespon secara proper terhadap kenaikan harga-harga tersebut. Kita perlu program yang lain untuk mengendalikan inflasinya itu sendiri," ujar Isa dalam Media Briefing BLT Migor secara virtual, Jumat (8/4/2022).
Baca Juga: Mencermati Krisis Migor: BLT Tepat, tapi Sampai Kapan?
Pemerintah melalui APBN terus hadir melalui kebijakan yang seimbang untuk mendukung pemulihan ekonomi serta membantu kelompok rentan, tidak mampu, dan dunia usaha, utamanya UMKM, dengan tetap memperhatikan kesehatan keuangan negara.
Isa menyatakan respon Pemerintah melalui BLT Migor ini tepat dan terukur meski rencananya hanya akan diberikan tiga bulan yakni April s.d. Juni 2022 dengan masing-masing Rp100.000/penerima per bulan.
Baca Juga: Jaga Daya Beli, Pemerintah Segera Salurkan BLT Minyak Goreng
"Kita lihat apakah kemudian nanti sudah cukup untuk merespons kenaikan harga-harga yang saat ini terjadi. Ini setelah itu nanti kita akan evaluasi kembali," tandas Isa.
Selain itu, Isa juga menjelaskan bahwa pemberian BLT Migor ini masih dalam jangkauan APBN 2022. Kebijakan pemberian tambahan bantuan sosial BLT Migor menjadi bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional yang sudah dianggarkan sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: