Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertanyaan di Balik Karantina Shanghai: Positif dan Tidak Wajib Ikuti Aturan

Pertanyaan di Balik Karantina Shanghai: Positif dan Tidak Wajib Ikuti Aturan Kredit Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein

Setelah beberapa pekan tidak ada kabar, barulah staf rumah sakit mengabarkan alasan Shen meninggal dunia karena infeksi pernapasan. Namun, penjelasan ini tidak memuaskan bagi Qiu. Apalagi, belakangan ia tahu bahwa perawat yang selama ini mengurusi sang kakek malah dikarantina karena positif Covid-19.

"Bila mereka semua dikarantina siapa yang merawat para pasien?" kata Qiu.

Mulai 1 Maret sampai 9 April pusat keuangan Cina itu memang melaporkan 180 ribu kasus yang penularannya terjadi di dalam negeri. Sekitar 96 persen di antaranya tanpa gejala. Selama periode itu juga tidak ada pasien Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia. Pada Ahad, Shanghai memulangkan sekitar 11 ribu pasien karantina.

Namun, Shanghai menjadi kasus uji coba bagi kebijakan ketat Cina tersebut. Masyarakat tidak diizinkan melakukan karantina di rumah. Shanghai sempat memisahkan anak-anak yang positif Covid-19 dari orang tua mereka. Namun, warga marah hingga kebijakan itu diperlonggar.

Shanghai memang melipatgandakan tempat karantinanya. Sekolah, apartemen, dan aula pameran disulap menjadi pusat perawatan. Salah satu fasilitas terbesar bahkan dapat menampung 50 ribu orang.

Namun, fasilitas yang tidak memadai menjadi keluhan para pasien. Pasien yang ditempatkan di rumah sakit darurat mengaku, ribuan pasien harus tidur bersebelahan dengan orang tak dikenal, tanpa penghalang, tanpa tirai, dan tanpa fasilitas kamar mandi. Sementara lampu terus menyala setiap saat.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: