Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Stok Sunflower Oil Tipis, Uni Eropa Beralih ke Minyak Sawit

Stok Sunflower Oil Tipis, Uni Eropa Beralih ke Minyak Sawit Kredit Foto: ANJ
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guru Besar John Cabot University Roma Prof. Pietro Paganini menyatakan bahwa saat ini merupakan momentum yang baik bagi produsen minyak sawit untuk masuk ke pasar Eropa, setelah bertahun-tahun diboikot negara-negara di kawasan tersebut.

"Minyak sawit ada di sini (Eropa) untuk menyelamatkan. Saat ini, bukan waktunya untuk membalas dendam setelah apa yang telah terjadi," kata Paganini dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Rabu (13/4).

Baca Juga: Ekspor Sawit Malaysia Turun, Analis: Indonesia Akan Rebut Kembali Pasar

Disampaikan Paganini, kekurangan minyak bunga matahari telah mendorong banyak produsen dan pengolah makanan untuk memformulasi ulang produknya dengan minyak yang berbeda. Salah satunya ialah produsen biskuit asal Italia, Barilla yang menghapus label "senza olio di palma" atau "bebas minyak sawit" dalam kemasannya. Penghapusan label tersebut dilakukan lantaran Barilla telah menggunakan minyak sawit dalam proses produksinya.

"Beberapa di antaranya kembali ke minyak sawit setelah mereka meninggalkannya antara 2016 dan 2018 dan setelah mereka memboikotnya," kata Paganini.

Sementara, produsen dan pengolah makanan yang lain, lanjutnya, masih khawatir untuk kembali ke kelapa sawit karena takut akan reputasinya.

"Jadi, sangat sedikit yang mengakui bahwa mereka membeli dan menggunakan minyak sawit. Kita lihat saja dalam beberapa bulan ke depan apa yang akan terjadi," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Paganini, hal terbaik yang dapat dilakukan oleh negara-negara produsen minyak sawit ialah meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas dan keberlanjutan, serta memperkuat skema sertifikasi dan menjadikannya sebagai tolok ukur untuk semua komoditas lain dan menawarkannya kepada orang Eropa.

"Jika mereka pintar mereka akan membelinya. Jika tidak, dunia ini jauh lebih besar dari Eropa. Eropa kecil, tetapi masih berpengaruh secara politik, jadi sebaiknya ikuti saja mereka. Sekarang saatnya berjabat tangan dan menjual sebanyak mungkin minyak sawit berkelanjutan," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: