IHSG Diprediksi Bergerak Secara Terbatas dengan Dibayangi Isu The Fed Menaikkan Suku Bunga

Gema menagatakan meskipun dolar AS menguat, faktor pertama dari, nilai tukar dolar AS terhadap Rupiah masih tergolong stagnan. Hal ini cepat atau lambat, berpotensi untuk terjadi kenaikan pada nilai tukar Rupiah. Lalu tingkat inflasi yang tinggi dengan didukung oleh kenaikan harga-harga komoditas akan membuat beberapa perusahaan mengalami kinerja yang menurun akibat tingginya bahan baku dan biaya logistik, sehingga pada akhirnya margin keuntungan perusahaan cenderung tergerus. 

"Memang jika di lihat semua ini dapat terefleksikan secara langsung kedalam laporan keuangan perusahaan yang efeknya dapat dirasakan oleh para investor dengan penurunan harga saham perusahaan," jelasnya.

Baca Juga: IHSG Berdarah-darah, Ambruk 0,85% pada Penutupan Sesi Pertama

Di samping itu ada faktor lainnya, melambatnya perekenomian Tiongkok pada bulan Maret 2022 disebabkan karena konsumsi, real estat, dan ekspor terpukul keras. Sebab, dengan perlambatan ini dapat menepis angka pertumbuhan kuartal pertama yang lebih cepat dari perkiraan serta memperburuk prospek yang sudah melemah karena pembatasan Covid-19 dan perang Ukraina.

"Ini adalah radar peringatan bagi seluruh dunia akan adanya potensi risiko resesi yang mungkin terjadi," tutup dia.

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, dalam risetnya hari Rabu (20/4/2022) mengatakan IHSG akan bergerak melemah terbatas.

Baca Juga: IHSG Perkasa, Asing Ramai Borong Saham Telkom hingga Astra!

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG berpotensi akan bergerak melemah terbatas dengan rentang pergerakan 7.058-7.260. Ada ruang untuk menguat, apabila IHSG konsisten bergerak di 7.200 ya," papar dia.

Adapun saham-saham yang menjadi pilihan Pilarmas Investindo Sekuritas:

– INCO

– TPIA

– PGAS

– CPIN

– BRPT