Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Solomon Girang dengan China, Amerika, Australia dan Selandia Baru Waswas dengan Pangkalan Militer...

Solomon Girang dengan China, Amerika, Australia dan Selandia Baru Waswas dengan Pangkalan Militer... Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter

Kegagalan terburuk Australia

Menlu  Australia Marise Payne dan Menteri Pasifik Zed Seselja menyebut kesepakatan yang baru ditandatangani itu sangat mengecewakan. Ini khususnya menyangkut Australia, yang hanya 2000km (1.400 mil) selatan Kepulauan Solomon.

 “Pandangan kami yang secara konsisten dinyatakan, termasuk dari perspektif kepentingan nasional Australia, tetap bahwa keluarga Pasifik berada di tempat terbaik untuk memenuhi kebutuhan keamanan kawasan,” kata mereka dalam sebuah pernyataan bersama.

Baca Juga: Kepulauan Solomon dan China Makin Lengket, Australia Juga Ikut Gerah dan Kirim Gertakan

Oposisi Partai Buruh Australia menyebut kejadian ini sebagai “kegagalan terburuk kebijakan luar negeri Australia di Pasifik” dalam 80 tahun.

PM Scott Morrison yang saat ini berkampanye untuk pemilihan kembali, membantah bahwa pakta itu adalah bukti bahwa pemerintahnya telah ceroboh dalam diplomasi dengan Kepulauan Solomon. Morrison membela diri.

"Tidak bisa berkeliling memberi tahu para pemimpin di pulau-pulau Pasifik apa yang harus dan tidak boleh mereka lakukan,” katanya.

Namun Morrison mengatakan, negaranya tidak akan memiliki hubungan yang tunduk dengan China, yang menurutnya telah membuat “segala macam janji” kepada negara-negara Pasifik.

Menlu  Selandia Baru Nanaia Mahuta, juga mengatakan bahwa negara itu sedih karena Kepulauan Solomon telah membuat perjanjian itu. Kepulauan Solomon awal bulan lalu mengkonfirmasi sedang menyusun kesepakatan keamanan dengan China.

Kepulauan Solomon akan meningkatkan kapasitas kepolisiannya sehingga pasukannya sendiri dapat menangani insiden seperti kerusuhan pada November lalu. Sogavare mengatakan, kerusuhan tersebut mengakibatkan gedung-gedung dibakar dan nyawa melayang.

Gedung Putih akan mengirim delegasi tingkat tinggi ke Ibu Kota Solomon, Honiara, pekan ini. AS prihatin dengan kurangnya transparansi dan sifat tidak spesifik dari pakta perjanjian keamanan tersebut.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih (NSC) mengatakan, penandatanganan yang dilaporkan mengikuti pola China yang menawarkan kesepakatan yang tidak jelas.

Sedangkan Australia mengatakan, China tampaknya ingin mendahului kedatangan delegasi AS di Honiara.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: