Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengerikan! Gempur Pertahanan Terkahir Ukraina, Rusia Buat Hujan Rudal

Mengerikan! Gempur Pertahanan Terkahir Ukraina, Rusia Buat Hujan Rudal Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria

Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam "operasi militer khusus" mereka, yang dimulai pada 24 Februari. Kementerian pertahanan Rusia mengaku pihaknya menggunakan rudal dengan presisi tinggi untuk meluluhlantakkan terminal logistik di Odesa yang berisi pasokan senjata dari AS dan sejumlah negara Eropa.

Menurut dephan, pasukan Rusia telah membunuh hingga 200 tentara Ukraina dan menghancurkan lebih dari 30 kendaraan pada Sabtu. Jenderal Rusia Rustam Minnekayev pada Jumat (22/4) mengatakan Moskow ingin menguasai seluruh Ukraina selatan.

Menurut Ukraina, pernyataan jenderal tersebut mengindikasikan bahwa Rusia mempunyai tujuan yang lebih luas dari sekadar misi "demiliterisasi" dan "mengenyahkan pengaruh Nazi" di Ukraina. Kiev dan Barat menyebut invasi Rusia sebagai perang agresi yang tak bisa dibenarkan.

Baca Juga: Klaim Terbaru Ukraina: 21.000 Tentara Rusia Tewas, Ribuan Pesawat dan Tank Hancur

Kemenhan Rusia pada Jumat mengatakan para petempur terakhir yang berada di pabrik baja di Mariupol sudah "diblokade secara aman". Pada Kamis (21/4), Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa Mariupol "sudah bebas", dan menyatakan bahwa pasukan Rusia tidak akan menyerbu Azovstal.

Penasihat Zelenskyy, Oleksiy Arestovych, mengatakan pasukan Ukraina di pabrik baja itu bertahan dan berupaya untuk melakukan serangan balik. Lebih dari 1.000 warga sipil juga berada di pabrik tersebut, menurut otoritas Ukraina.

Batalion Azov, milisi terkemuka di pertahanan Mariupol, merilis sebuah video yang memperlihatkan perempuan dan anak-anak berlindung di kompleks tersebut. Reuters tidak dapat memverifikasi kapan atau di mana video itu diambil.

Seorang ibu yang mengendong anak mengatakan bahwa makanan habis, sementara seorang bocah laki-laki mengaku ingin sekali ke luar rumah setelah dua bulan bersembunyi di bungker.

"Saya ingin melihat matahari sebab di dalam sini gelap, tidak seperti di luar. Kapan rumah kami akan dibangun lagi dan kami bisa hidup damai. Biarkan Ukraina menang sebab Ukraina adalah rumah asal kami," katanya.

Baca Juga: Dari Ukraina ke Palestina: Pemboikotan Israel dan Standar Ganda Barat

Gempuran Rusia saat ini berfokus di Donbas, yang mencakup Donetsk dan Luhansk. Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan pasukan Ukraina mundur untuk menjaga unit mereka dalam menghadapi serangan yang semakin gencar terhadap semua kota di wilayah tersebut.

Pasukan Ukraina yang bertempur di Luhansk dan Donetsk lewat unggahan Facebook mengatakan bahwa mereka berhasil menangkis 12 serangan Rusia pada Sabtu, menghancurkan empat tank dan 16 kendaraan lapis baja lainnya serta lima sistem artileri.

Reuters lagi-lagi tidak dapat memverifikasi pernyataan tersebut. Gubernur setempat mengungkapkan bahwa tiga orang tewas dan tujuh lainnya terluka akibat tembakan artileri Rusia di wilayah utara Kharkiv pada Sabtu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: