Kisah Perusahaan Raksasa: Johnson Controls, Konglomerat Sistem Otomotif dan Kontrol Bangunan
Johnson Controls International adalah konglomerat multinasional Amerika yang berkedudukan di Irlandia. Ia berkembang menjadi perusahaan multi-miliar dolar, dengan kepemimpinan di seluruh dunia dalam dua bisnis: sistem otomotif dan kontrol bangunan.
Fortune mencatat nama Johnson Controls dalam daftar perusahaan raksasa Global 500 tahun 2020. Total revenue atau pendapatannya di tahun itu sekitar 28,96 miliar dolar AS, sedangkan laba atau profit yang didapat adalah 5,67 miliar dolar.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: PKN Orlen, Pebisnis Minyak Bumi Terbesar di Eropa Tengah
Dasar dari kesuksesan ini adalah misi Johnson Controls untuk terus melampaui ekspektasi pelanggan yang terus meningkat. Fokus pada inovasi dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas, layanan, produktivitas, dan kompresi waktu.
Embrio Johnson Controls telah ada sejak sebuah sistem termostat listrik, Johnson System of Temperature Regulation, diciptakan pertama kali tahun 1883 oleh Warren Seymour Johnson.
Johnson bekerja sebagai pencetak, surveyor, guru sekolah, dan pengawas sekolah sebelum dia diangkat menjadi profesor di State Normal School di Whitewater, Wisconsin, pada tahun 1876. Dia dikenal sebagai guru yang sangat orisinal tetapi minat utama Johnson adalah laboratoriumnya, di mana dia bereksperimen dalam elektrokimia.
Ketika Johnson menerima paten untuk teletermoskop listrik --termostat ruangan pertama-- dia membujuk Milwaukee, Wisconsin, pengusaha hotel dan pewaris Plankinton Packing Company, William Plankinton, untuk menjadi pendukung keuangannya dalam memproduksi perangkat.
Kemitraan mereka, Perusahaan Manufaktur Listrik Milwaukee, memungkinkan Johnson untuk mengundurkan diri dari jabatan profesornya sehingga dia dapat mencurahkan seluruh waktunya untuk penemuannya. Meskipun pensiun dari mengajar, dia akan selalu disebut "Profesor."
Pada tanggal 1 Mei 1885, perusahaan itu direorganisasi menjadi Johnson Electric Service Company, sebuah perusahaan Wisconsin, di Milwaukee. Plankinton menjadi presiden dan Johnson, wakil presiden dan bendahara.
Direktur perusahaan memilih Johnson sebagai presiden perusahaan pada tahun 1901, dan setahun kemudian nama perusahaan diubah menjadi Johnson Service Company. Bahkan sebagai presiden, Johnson tidak dapat meyakinkan dewan untuk memberikan dukungan keuangan atas minatnya dalam mendirikan perusahaan mobil nasional.
Operasi di kantor pusat perusahaan di Milwaukee juga berkembang, sehingga perusahaan membeli dan akhirnya memperluas gedung tambahan di sana untuk pengecoran kuningan, fabrikasi logam, operasi perakitan, dan pekerjaan permesinan. Pada tahun 1964 pembangunan pabrik manufaktur asing pertama dimulai di Italia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: