Begini Cara John Riady Terapkan Transformasi Lippo di Tengah Arus Digitalisasi
Mereka adalah keluarga yang tumbuh sejalan dengan perkembangan serta kemajuan di berbagai bidang, menikmati perjalanan ke luar negeri, yang berhasil menyekolahkan anaknya ke jenjang universitas, dan berbagai kemudahan lainnya.
"Kami di Lippo menyertai kelahiran generasi ini, menjadi pelayan segmen the first ini," kata John, dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (25/5/2022).
Baca Juga: Kemendag Apresiasi Korporasi Bantu UMKM Percepat Transformasi Digital Guna Ciptakan Ekonomi Inklusif
Sebaliknya, seiring pertumbuhan kelas sosial tersebut, membuka pula keniscayaan masa depan yang semakin dimanjakan dengan teknologi digital. Pandangan ini kemudian melecut Lippo Group merancang berbagai bisnis yang sepadan dengan jiwa zaman.
Strategi itu melahirkan berbagai produk properti bercita rasa milenial dan ramah lingkungan, hingga masuk lebih dalam sebagai salah satu penyokong modal berbagai usaha rintisan, serta merancang kolaborasi layanan berbasis offline dan online.
Baca Juga: Lepas dari Jerat Rugi, Perusahaan Ritel Keluarga Riady Langsung Bagi-bagi Duit ke Pemegang Saham
Di sisi lain, John menyadari perkembangan teknologi informasi dan digital saat ini masih tahap awal bagi Indonesia. Berkaca dari kondisi masyarakat yang selama ini dilayani Lippo Group, John menyimpulkan sejauh ini belum seluruhnya bisa meninggalkan banyak cara dan bisnis konvensional.
Singkatnya, John tidak serta merta membabi buta dalam menerapkan strategi bisnis. Jalan transisi lebih dipilih dibandingkan perubahan digital yang serba revolusioner. Omnichannel adalah jawaban penting John Riady dalam menyegarkan layanan Lippo Group di tengah arus digitalisasi. Konsep ini bersandar pada kemampuan mengawinkan teknologi digital dengan layanan fisik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: