Kendalikan Angka Kelahiran dan Stunting, BKKBN Sosialisasikan Metode Kontrasepsi Baru, Simak!
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sosialisasikan metode kontrasepsi bagi para perempuan paska persalinan. Metode ini dipercaya menjadi solusi menekan angka kelahiran anak bagi para pasangan usia subur (PUS).
Melalui program Keluarga Berencana (KB) Serentak Sejuta Akseptor, BKKBN berkkomitmen untuk memberikan pelayanan berkualitas bagi pasangan usia subur. Program tersebut juga dinilai mampu mengendalikan angka kelahiran yang berdampak pada penurunan prevalensi stunting.
Baca Juga: BKKBN: Banyak Anak dalam Satu Keluarga, Penyumbang Stunting Tinggi
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan bahwa sejak tahun 2020 pihaknya telah menambah variasi alat kontrasepsi yang bisa dipilih oleh pasangan usia muda.
"BKKBN telah menambah pilihan alat kontrasepsi yakni implan satu batang dan suntik progesrin satu cc serta suntik kombinasi estrogen dan progesterone satu cc. sebelumnya untuk suntik dan implan ini akan lebih memudahkan masyarakat dalam keikutsertaan program Keluarga Berencana," kata Hasto dalam keterangannya, Jumat (11/6/2022).
Hasto mengatakan bahwa program yang dilakukan pihaknya akan diminati masyarakat. Sebab menurutnya pengguna alat kontrasepsi suntik cukup dominan.
Baca Juga: Angka Stunting Jabar Masih Tinggi, BKKBN Siap Turun Tangan
Dalam penerapannya, kata Hasto, pergeseran penggunaan dari suntik menjadi implan merupakan hal yang mudah, karena tubuh ekseptor bisa menyesuaikan serta tidak mudah menerima implan karena memiliki kandungan yang sama.
Lebih lanjut, Hasto berharap pengguna Metode Kontrasepsi Jangka Panjang semperti Implan dan IUD (Intrauterine Device) juga dikenal sebagai Alat Kontrasepsi Dalam Rahim, atau yang biasa dikenal dengan sebutan spiral.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas