Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pusat Data Nasional Bisa Dorong Pertumbuhan Investasi, Indonesia Bisa Raup Miliaran USD

Pusat Data Nasional Bisa Dorong Pertumbuhan Investasi, Indonesia Bisa Raup Miliaran USD Kredit Foto: Kemenkominfo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan bahwa keberadaan data saat ini memiliki nilai strategis. Bahkan, kata Johnny, konsumsi data di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan hal tersebut, Johnny menilai bahwa pesatnya pertumbuhan data mampu mendorong ekosistem investasi.

Hal tersebut juga yang mendasari proyeksi ekonomi digital Indonesia. Johnny mengharapkan konsumsi data per kapita di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pemerintah membangun pusat data yang dinilai bisa mendorong sektor privat pembangunan pusat data.

Baca Juga: Bangun 4 Pusat Data Nasional, Kemenkominfo Dukung Implementasi Driven Policy

Dia juga mengatakan bahwa secara nasional, konsumsi data Indonesia saat ini sebesar 1 Watt per kapita atau setara dengan 270/300 megawatt. Dia berasumsi, jika dapat meningkatkan konsumsi menjadi 10 watt, maka dibutuhkan listrik sekitar 2,7 gigawatt.

"Apakah 10 watt per kapita itu tinggi? Belum juga. Prognosis itu tidak tinggi karena negara tetangga kita seperti Singapura misalnya, konsumsi datanya per kapita sebesar 100 watt," papar Johnny dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/6/2022).

Berdasarkan data dari banyaknya jumlah konsumsi di Indonesia yang dinilai bertumbuh dengan cepat, hal ini bisa menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Bahkan, kata Johnny, proyeksi ekonomi digital diharapkan bisa menumbuhkan investasi pusat data.

Baca Juga: Kemenkominfo Rancang Peluang Investasi di Batam, Pemerintah Korea Ada Ketertarikan

Dia memaparkan, perkiraan prognosis ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai angka USD124 miliar, sedangkan pada tahun 2030, diprediksi mencapai USD315 miliar.

"Itu merupakan 42 persen dari proyeksi digital ekonomi ASEAN, sehingga kita membutuhkan banyak pusat data," paparnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: