Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkominfo Lakukan Gerak Cepat Jawab Kebutuhan Digitalisasi Sektor Keuangan

Menkominfo Lakukan Gerak Cepat Jawab Kebutuhan Digitalisasi Sektor Keuangan Kredit Foto: Rena Laila Wuri

Pembangunan infrastruktur digital juga terus dilakukan di infrastruktur digital sektor hilir, termasuk melalui pembangunan Pusat Data Nasional (PDN). Konsumsi data per kapita di Indonesia saat ini setara dengan 1 watt per kapita, sedangkan konsumsi pusat data negara lain dapat mencapai 100 watt per kapita. "Untuk meningkatkan dari 1 watt ke 10 watt per kapita, kita butuh sekitar 3 gigawatt listrik," terang Johnny.

Adapun, dalam upaya pembangunan dan pemerataan infrastruktur hilir, Pemerintah merencanakan untuk membangun 4 Pusat Data Nasional (PDN) berbasis cloud. Pusat data akan dibangun di Jakarta, Batam, Labuan Bajo, dan di Ibu Kota Negara baru Nusantara.

Baca Juga: Gak Usah Takut, Beranilah Laporkan Kejahatan Siber di Dunia Digital

Terpilihnya lokasi-lokasi pembangunan pusat data tersebut didasarkan pada tiga basis utama. "Pertama adalah tersedianya kapasitas power supply yang memadai, kedua harus tersedia fiber optic network yang memadai, dan ketiga harus tersedia cooling water system di dalamnya," ujar Johnny.

Selain pembangunan infrastruktur digital secara masif dari hulu hingga hilir, Menteri Johnny juga menekankan pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) nasional untuk menguasai digital skills di setiap tingkatan, yakni tingkat dasar (basic), menengah (intermediate), dan atas (advanced).

Baca Juga: Fiber Optic Milik Indonesia Banyak yang Terputus, Begini Langkah Kementerian Kominfo!

Di tingkat dasar misalnya, diperlukan penguasaan kecakapan digital yang didasari 4 pilar utama, yakni digital skills, digital safety, digital ethics, dan digital culture, agar dapat menyukseskan program-program strategis nasional seperti program Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan juga digital onboarding bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"Kita juga butuh talent-talent digital di semua layer. Dari tingkat basic digital skills, kita harus menghadirkan jutaan rakyat untuk diperkenalkan dengan digital melalui kurikulum-kurikulum tersebut agar program Bangga Buatan Indonesia atau onboarding UMKM bisa berhasil," tutur Johnny.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: