Menparekraf Siapkan Pelatihan untuk Pelaku Ekraf 'Rumah Tenun Ikat Sekomandi' Mamuju
Proses pembuatannya pun cukup unik. Tenun Sekomandi berasal dari kulit kayu yang diproses dengan cara ditumbuk, lalu diolah untuk dipintal. Selanjutnya, bahan tersebut diberi pewarna alami, seperti tanaman cabai yang terlebih dahulu diracik kemudian dicampurkan dengan pewarna lainnya untuk memperindah kain tenun Sekomandi.
Untuk warnanya sendiri, kain tenun Sekomandi didominasi oleh warna cokelat merah dan krem, dengan warna dasar hitam. Pembuatan sehelai kain tenun Sekomandi bisa memakan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Baca Juga: Kemenparekraf Dukung Pemulihan Industri Retail: HIPPINDO Harus Jadi Pemacu dan Pemicu Kemajuan
Seiring dengan perkembangan zaman, kain tenun Sekomandi kemudian dibuat ke dalam berbagai model fesyen, salah satunya jaket bomber yang akan dipakai Menparekraf Sandiaga dalam acara Manakarra Fair 2022 malam (14/7/2022). Ini adalah berkat inovasi dan kolaborasi yang dilakukan oleh para pengrajin di Rumah Tenun Sekomandi. Dengan demikian, penghasilan para penenun bisa lebih meningkat.
Menparekraf Sandiaga berharap Tenun Ikat Sekomandi Ulu Karua bisa menjadi inspirasi bagi pelaku ekonomi kreatif lainnya untuk terus melahirkan inovasi dan kreativitas baru dalam menghadirkan produk lokal unggulan, terutama produk yang menggunakan kain khas daerahnya masing-masing.
"Rupanya tenun ini sudah dimotifkan menjadi jaket bomber. Ini yang nanti menjadi dress code kita di acara di sini (Manakarra Fair 2022) dan mudah-mudahan ini bisa memberikan inspirasi dan bisa memotivasi para UMKM lainnya," pungkas Menparekraf Sandiaga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum