Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Simpulan Komnas Perempuan Usai Penuhi Undangan Polda Metro Jaya: Istri Ferdy Sambo Terindikasi Alami Kekerasan...

Simpulan Komnas Perempuan Usai Penuhi Undangan Polda Metro Jaya: Istri Ferdy Sambo Terindikasi Alami Kekerasan... Kredit Foto: Dok Instagram Kadiv Propam Polri/JPNN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) membuat simpulan sementara setelah memenuhi undangan pertemuan Polda Metro Jaya. Istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo berinisial P terindikasi mengalami kekerasan seksual.

Dalam pertemuan itu, Komnas perempuan mendengarkan keterangan dari pihak penyidik dan psikolog. Mereka ditugaskan untuk mendampingi P.

Baca Juga: Teka-teki CCTV Terkait Insiden Berdarah di Rumah Irjen Ferdy Sambo Turut Didalami Komnas HAM

"Berdasarkan keterangan yang diperoleh itu, Komnas Perempuan mengidentifikasi adanya indikasi kasus kekerasan seksual yang dialami oleh P," kata Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani dalam keterangan yang dikutip Republika.co.id pada Minggu (17/7/2022).

Walau demikian, Andy enggan berspekulasi mengenai bentuk kekerasan seksual yang dialami P. Ia menegaskan indikasi kekerasan seksual itu harus ditelusuri lebih lanjut.

"Pendalaman kasus masih dibutuhkan untuk bisa mengenali lebih utuh tindak kekerasan seksual yang terjadi dan mengenali kebutuhan pemulihan bagi P," ujar Andy.

Komnas Perempuan juga mencatat pemulihan bagi P penting dalam posisinya sebagai saksi pada peristiwa penembakan. Komnas Perempuan mengamati P mengalami guncangan akibat kejadian itu beserta publikasi yang menyertainya.

"Ini menjadi bagian yang integral dalam penyelenggaraan pemenuhan hak bagi perempuan berhadapan dengan hukum," ucap Andy.

Oleh karena itu, Komnas Perempuan mendukung semua pihak yang berupaya untuk memastikan perlindungan dan pemulihan bagi P. Komnas Perempuan mengingatkan agar publikasi seputar insiden penembakan memperhatikan kerentanan berbasis gender yang dihadapi perempuan.

"Menghimbau semua pihak menghentikan publikasi yang berisikan spekulasi peristiwa, melainkan menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian maupun Komnas HAM terkait insiden penembakan," ujar Andy. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: