Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beban Biaya Hidup Meningkat, Gobel Dorong Insentif Bagi UMKM Agar Lebih Diperbesar dan Dipercepat

Beban Biaya Hidup Meningkat, Gobel Dorong Insentif Bagi UMKM Agar Lebih Diperbesar dan Dipercepat Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meski dalam tataran makro perekonomian saat ini relatif aman, namun pemerintah harus mencermati perkembangan di tataran mikro. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel.

Menurut Gobel, beban biaya hidup masyarakat terus meningkat. Ini antara lain terlihat pada laju kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang jauh lebih tinggi dibandingkan 2021. Mengacu pada data BPS, laju inflasi Januari-Juni 2022 sudah mencapai 3,91%.

Menurut Gobel, angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan laju inflasi sepanjang tahun 2021 yang hanya 1,87%. Inflasi tertinggi terjadi pada sektor pengeluaran makanan dann minuman yang mencapai 6,23%, transportasi 3,92%, peralatan dan pemeliharaan rumah tangga 3,41%, perawatan pribadi dan jasa lainnya 3,64%.

“Angka itu memberi gambaran bahwa beban biaya hidup yang ditanggung masyarakat sepanjang 2022 ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan tahun lalu. Bagi masyarakat lapisan bawah dan para pekerja, kondisi saat ini sangat berat karena tingkat upah hanya naik rata-rata 1%,” kata Gobel dalam keterangan resmi yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, dikutip Rabu (20/7/22).

Gobel mengingatkan, ancaman resesi global saat ini sangat berpotensi membuat kesenjangan sosial ekonomi semakin lebar.

Baca Juga: Gobel: Carilah Uang dengan Berkeringat

Atas dasar itu, menurut Gobel perlu adanya strategi yang efektif untuk mengangkat kelompok berpenghasilan rendah seperti UMKM yang menyerap banyak lapangan kerja.

“Untuk itu, realisasi insentif bagi UMKM harus lebih diperbesar dan dipercepat,” ujar Gobel.

Lanjut Gobel, regulasi mengenai Impor harus diperhatikan. Di tengah tekanan beban biaya hidup yang meningkat, kata Gobel, pengendalian impor ini merupakan insentif tersendiri bagi masyarakat.

“Mereka butuh lapangan kerja dan butuh modal,” katanya.

Karena itu, katanya, kata kuncinya tak hanya efisiensi anggaran tapi juga efektivitas anggaran. Ia yakin jika semua berada dalam poros yang sama maka ekonomi Indonesia bukan hanya aman tapi juga akan melaju dengan benar.

“Kita butuh manajemen yang terorkestrasikan dengan solid dan rapi sesuai dengan visi dan misi Bapak Presiden Jokowi yang sangat concern terhadap kemakmuran rakyat,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: