PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group mulai mengembangkan komoditas kedelai di lahan tebu yang dimiliki PTPN XI di Lumajang, Jatim. Pengembangan ini dilakukan sebagai upaya mencapai swasembada kedelai serta meningkatkan produkvitas gula nasional di tahun 2026.
Menurut Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Mahmudi, pengembangan tanam kedelai-tebu (Bule) merupakan pilot project tumpang sari (intercropping) PTPN Group untuk ketahanan pangan nasional. Dalam pilot project, kata Mahmudi, akan dimfaatkan lahan milik PTPN XI seluas 10 hektare dan ke depan akan diluaskan lahannya menjadi 15 hektare.
Baca Juga: PTPN Group Kembangkan Minyak Makan Merah dan Bahan Bakar B50
Selain itu, Mahmudi menegaskan bahwa PTPN Group saat ini memiliki 3 tugas penting dari pemerintah, yakni swasembada gula, minyak goreng, dan ketahan pangan berupa kedelai. Hal ini merupakan upaya pemerintah mengantispasi krisis pangan yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Apalagi, konflik perang Ukraina dan Rusia berdampak cukup besar di semua sektor pada negara lain, termasuk Indonesia.
"Pemerintah terus mengantisipasi hal itu (krisis pangan) bila nanti terjadi. Untuk itu, kami terus menggenjot kinerja PTPN Group salah satunya pilot project Bule ini," tegas Mahmudi di Lumajang, kemarin.
Mahmudi menyebutkan, saat ini PTPN XI telah memiliki lahan seluas 450 hektare dan mampu memproduksi sebesar 800 ribu ton gula. Hal ini menjadi harapan bagi PTPN Group untuk meningkatkan produkvitas gula nasional nantinya.
"Tahun 2023 nanti bisa memproduksi gula 1 juta ton dan tahun 2026 bisa menjadi 6 juta ton. Saat ini, produkvitas gula nasional hanya 5 persen, diharapkan bisa naik 6 hingga 7 persen," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: