Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemuda India Tewas Gara-gara Cacar Monyet, Ini Gejala yang Dialami

Pemuda India Tewas Gara-gara Cacar Monyet, Ini Gejala yang Dialami Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, New Delhi -

Seorang pemuda India pada Senin (1/8/2022) dilaporkan tewas terkait cacar monyet. Pemerintah telah mengonfirmasi kematian pemuda dari negara bagian Kerala sehingga tercatat sebagai kematian pertama di Asia.

Dilansir dari Reuters, ini merupakan kematian keempat terkait cacar monyet dalam wabah saat ini. Pekan lalu, Spanyol melaporkan 2 kematian dan Brasil 1 kematian. Kematian di India ini juga merupakan yang pertama di Asia.

Baca Juga: Gara-gara Cacar Monyet, New York Tetapkan Status Darurat hingga Akhir Bulan

Pemuda 22 tahun itu meninggal pada Sabtu (30/7/2022), menurut menteri pendapatan Kerala. Pemerintah pun telah mengisolasi 21 orang yang berkontak dengannya.

"Orang itu tiba di Kerala pada 21 Juli, tetapi baru pergi ke rumah sakit pada 26 Juli ketika ia merasakan gejala demam dan kelelahan," ungkap Menteri K Rajan.

Ia pun mengimbau masyarakat agar tak panik karena tak ada kontak utama yang menunjukkan gejala.

Menurut Menteri Kesehatan Kerala Veena George pada Minggu (31/7/2022), keluarga pasien mengatakan ia telah dites positif di Uni Emirat Arab sebelum kembali ke India.

Sementara itu, kementerian kesehatan federal mengaku telah membentuk satuan tugas khusus untuk memantau kasus cacar monyet di negara tersebut. Media lokal sendiri telah melaporkan setidaknya 5 infeksi.

WHO menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global pada 23 Juli. Akhir bulan lalu, 78 negara telah melaporkan lebih dari 18 ribu kasus cacar monyet. Mayoritas berada di Eropa.

Dikatakan virus cacar monyet menyebabkan penyakit dengan gejala yang lebih ringan daripada cacar air. Penyakit ini biasa terjadi terutama di Afrika tengah dan barat.

Penularan dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh, lesi pada kulit atau pada permukaan mukosa bagian dalam, seperti di mulut atau tenggorokan, droplet pernapasan, dan benda-benda yang terkontaminasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: