Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendadak Bos Komisi Uni Eropa Bersiap untuk Skenario Terburuk Soal...

Mendadak Bos Komisi Uni Eropa Bersiap untuk Skenario Terburuk Soal... Kredit Foto: Reuters/John Thys
Warta Ekonomi, Brussels -

Uni Eropa dikatakan mempersiapkan "skenario terburu" ketika Rusia menangguhkan pasokan gas selama musim dingin, kata ketua komisi itu Ursulan von der Leyen.

"Kita semua harus siap menghadapi situasi terburuk terkait dengan gas," kata von der Leyen dalam wawancara dengan harian Spanyol El Mundo baru-baru ini.

Baca Juga: Pembatasan Gas di Uni Eropa Bakal Memicu Hiperinflasi hingga Resesi

Dia menjelaskan bahwa langkah Rusia mengkhawatirkan karena Moskow telah membatasi pasokan gas ke 12 negara anggota Uni Eropa sebagai pembalasan atas sanksi yang telah diperkenalkan blok tersebut atas perang di Ukraina.

Von der Leyen menyebut kesepakatan minggu lalu untuk secara sukarela mengurangi permintaan gas blok tersebut sebesar 15 persen sebagai "langkah yang menentukan dan belum pernah terjadi sebelumnya untuk melawan ancaman (Presiden Rusia Vladimir) Putin untuk memotong pengiriman gas sepenuhnya."

Dia juga menekankan bahwa meskipun ada tentangan awal dari negara-negara anggota tertentu, termasuk Spanyol, keputusan itu “tentang solidaritas Eropa.”

Mengikuti proposal Komisi Eropa, para menteri energi Uni Eropa pekan lalu sepakat untuk secara sukarela memangkas konsumsi gas Rusia sebesar 15 persen antara Agustus dan Maret.

Menurut perhitungan badan eksekutif UE, pengurangan awal akan memungkinkan negara-negara anggota untuk mengisi penyimpanan gas bawah tanah mereka dan bertahan di musim dingin tanpa gangguan besar bahkan jika Rusia menghentikan pasokan.

Uni Eropa telah menjatuhkan tujuh set sanksi terhadap Rusia sejak Moskow melancarkan perang terhadap Ukraina pada 24 Februari.

Paket-paket tersebut antara lain menargetkan Presiden Rusia Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, melarang impor emas, minyak, dan batu bara, dan ekspor barang-barang mewah, serta mengecualikan bank-bank Rusia dan Belarusia dari menggunakan sistem pembayaran internasional SWIFT.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: