Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

APPNIA Gelar Nobar di Sekolah Darurat Kartini Ibu Kembar

APPNIA Gelar Nobar di Sekolah Darurat Kartini Ibu Kembar Kredit Foto: Istimewa

HAN jadi momen penting menggugah kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam menjamin pemenuhan hak anak. Hak anak yang dimaksud adalah hak untuk hidup, hak untuk tumbuh kembang, hak untuk mendapatkan perlindungan dari diskriminasi, dan hak untuk berpartisipasi

“Peringatan HAN sejatinya adalah untuk mengingatkan kita semua dan stakeholder yang terlibat baik itu dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga masyarakat, lembaga agama, serta rekan-rekan media atas komitmen bersama terhadap pemenuhan hak-hak anak," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, beberapa waktu lalu. 

Bintang mengingatkan, masyarakat perorangan maupun lembaga perlu untuk memberikan kepedulian di tengah-tengah masyarakat, kepada anak-anak. 

Sebagai informasi, sejak berdiri 27 tahun lalu, APPNIA memiliki rekam jejak panjang dalam mendukung upaya Pemerintah Indonesia, terutama dalam pemenuhan gizi dan peningkatan kesehatan ibu dan anak dengan mengedepankan kegiatan pemasaran produk secara etis dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

Untuk mendukung kesehatan ibu dan anak, anggota APPNIA secara konsisten melakukan inovasi, peningkatan mutu dan fortifikasi produk dengan berbagai vitamin dan mineral pendukung sesuai kebutuhan seperti fortifikasi zat besi, yodium, zinc, vitamin A, asam folat, dan zat gizi lainnya. 

Selain itu, sebagai mitra pemerintah, anggota APPNIA juga senantiasa melakukan berbagai program keberlanjutan dan community development yang berkolaborasi dengan berbagai mitra, diantaranya edukasi seimbang melalui Program Duta 1000 HPK (peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan penguatan kesehatan ibu dan anak), Warung Anak Sehat, Intervensi Gizi bagi daerah stunting di NTT, Suplementasi dan Edukasi Gizi Seimbang, Healthy Kids & Kebun Sekolah, serta Mobil Unit Layanan Gizi Ibu & Anak.

Sementara, Sekolah Darurat Kartini Ibu Kembar merupakan sekolah darurat bagi anak-anak kaum marginal, yang lahir dari kepedulian Sri Rosyati (Rossy) dan Sri Irianingsih (Rian), dua guru kembar yang sejak 1990 silam mengabdikan diri mengajar anak-anak jalanan dan putus sekolah, tanpa menerima bayaran sepeser pun. Anak didik yang diajar mulai dari usia PAUD hingga SMA, yang seluruhnya berasal dari keluarga miskin ibu kota.

Sekolah yang berlokasi di pinggiran rel dan kolon jembatan, Kampung Walang, Jakarta Utara itu, sempat berpindah-pindah sebanyak lima kali, akibat terkena gusur pihak Pemprov DKI Jakarta.

Seiring perjalanannya yang jatuh bangun, sekolah Kartini cukup banyak menerima sumbangan dari berbagai donatur.  Saat ini jumlah murid yang terus bertambah hingga mencapai ratusan, menunjukkan betapa tingginya keinginan anak-anak kolong jembatan untuk menimba ilmu pendidikan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: