Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kesepakatan Investasi dengan China Lebih Banyak dari Jepang dan Korsel, Ini Kata Bahlil!

Kesepakatan Investasi dengan China Lebih Banyak dari Jepang dan Korsel, Ini Kata Bahlil! Kredit Foto: Martyasari Rizky
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih belum bisa memberikan informasi lebih dalam terkait komitmen investasi dari negeri tirai bambu, lantaran masih menjadi kesepakatan internal pihaknya dengan pihak dari China (Tiongkok).

Sebelumnya, Bahlil menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam melakukan perhelatan ke 3 negara di Asia Timur, di antaranya Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok.

Baca Juga: Realisasi Investasi Indonesia Terus Melesat Meski Kondisi Ekonomi Global Gonjang-ganjing, Ini Sebabnya!

"Saya tidak mau sampaikan tentang komitmen investasi dari China. Karena itu masih menjadi salah satu kesepakatan kami di internal. Yang bisa saya umumkan itu adalah Jepang dan Korea Selatan," kata Bahlil kepada awak media saat ditemui di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Senin (8/8/2022).

Sebagaimana diketahui, Pemerintah telah sukses membawa pulang komitmen investasi senilai Rp75,4 triliun dari Jepang, dan Rp100,69 triliun dari Korea Selatan.

Bahlil menegaskan bahwa tidak ada kendala di dalam komitmen investasi tersebut. Namun, terdapat beberapa yang masih dalam proses negosiasi. 

"Kan kita harus memperjuangkan kepentingan negara sebesar-besarnya, kalau kepentingan negara kita belum deal, ya jangan dulu," tegasnya.

Baca Juga: Bahlil Pimpin Langsung Rapat Koordinasi PPI, Simak!

Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan, total perusahan asal Tiongkok yang menaruh minat untuk investasi di Indonesia lebih banyak dari perusahaan asal Jepang dan Korea.

"Dari China lebih banyak, bidangnya macam-macam. Ada pertambangan, hilirisasi, pariwisata perikanan, dan macam-macam. Ada sebanyak 15 perusahaan yang berminat," imbuhnya.

Adapun, perusahan-perusahan yang menjadi target investasi tersebut sebelumnya telah diseleksi terlebih dahulu oleh Kementerian Investasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: