Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gobel Buka Pameran Kuliner Nusantara: Rempah dan Kuliner merupakan Kekuatan Ekonomi Nasional

Gobel Buka Pameran Kuliner Nusantara: Rempah dan Kuliner merupakan Kekuatan Ekonomi Nasional Kredit Foto: Gobel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, membuka pameran kuliner Nusantara. "Kuliner dengan segala bahan rempah dan ragam makanan dan minumannya merupakan solusi dan kekuatan kebangkitan ekonomi nasional," katanya, di Jakarta Convention Center, Rabu (10/8/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.

Pameran berjudul Adirasa Nusantara 2022 merupakan pameran gastronomi, kuliner, dan produk olahan nusantara. Pameran bertema 'Cita Rasa Indonesia untuk Dunia' itu diikuti para pengusaha rempah dan produk olahan pangan seperti penganan dan masakan. Juga terdapat produk kopi, teh, dan jamu. Usaha UMKM tersebut umumnya dikelola para perempuan. Pameran ini baru kali pertama diadakan dan berharap akan terus diadakan setiap tahun.

Baca Juga: Gobel: Filatelis adalah Pencatat Sejarah dan Peradaban

"Indonesia adalah negeri yang kaya dengan rempah, bahan pangan, dan produk kuliner. Inilah kekuatan nasional kita. Belanda datang menjajah bukan mencari bahan tambang, tapi justru mencari rempah-rempah. Ini harus disadari kita semua," kata Gobel.

Gobel becerita, saat menjadi salah satu ketua Kadin Indonesia, ia sudah membuat program ekonomi nasional berbasis budaya. Mulai dari kerajinan tangan, tekstil tradisional, rempah-rempah, hingga kuliner. "Inilah ekonomi yang memiliki daya tahan, khas, melibatkan banyak orang, dan berakar pada nilai-nilai budaya kita," katanya.

Baca Juga: Momentum Tepat, Rachmat Gobel Ajak Jepang Perkuat Investasi di Indonesia

Karena itu ketika diminta untuk membuka pameran ini, ia dengan antusias menyambutnya. "Harus kita dukung," katanya.

Selain itu, Gobel menyatakan, saat ini dunia dalam kondisi tidak pasti akibat konflik Rusia-Ukraina yang membawa dampak terhadap seretnya pasokan serta melejitkan harga pangan dan energi. "Ini bisa membawa pada krisis pangan dunia," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: