Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hindari Terbawa Arus Digitalisasi dengan Empat Pilar Literasi Digital

Hindari Terbawa Arus Digitalisasi dengan Empat Pilar Literasi Digital Kredit Foto: Unsplash/Agefis
Warta Ekonomi, Jakarta -

Transformasi digital sudah terelakan. Masuknya era digitalisasi menghadirkan tantangan budaya digital, seperti mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan, menghilangnya budaya Indonesia karena media digital menjadi panggung budaya asing, hingga kebebasan berekspresi yang kebablasan.

"Digitalisasi membuat informasi yang masuk luar biasa. Kita seperti kena tsunami, gelombang informasi yang gede. Kalau kita tidak kekuatan membentengi diri, kita bisa terbawa arus," kata Dosen STIKOSA AWS, Bendahara RTIK Surabaya, E. Rizky Wulandari, S.Sos, M.I.Kom saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada Selasa (16/8/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.

Baca Juga: Guru Jadi Garda Terdepan, Harus Cakap Digital Memanfaatkan Teknologi

Kekuatan yang dimaksud adalah empat empat pilar literasi digital. Dimulai dari cakap digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. Menurut dia, keempat pilar ini saling melengkapi dan bersinergi. Jika sudah memahami keempatnya, tidak ada alasan bagi masyarakat Indonesia tidak menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Misal pilar keamanan digital, ada Undang-Undang ITE dan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi yang sebentar lagi disahkan DPR RI. Dengan memahami dan mengetahui regulasi tersebut, setiap individu tidak akan berani berbuat macam-macam di dunia digital.

"Kalau benar-benar paham empat pilar literasi digital, saya yakin orang tersebut tidak akan aneh-aneh kelakuannya di media sosial. Kalau memang sudah khatam paham, karena empat pilar ini saling terkait," kata Rizky.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Digitalisasi Bantu Tranformasi Demokrasi yang Partisipatif

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain CEO and Founder of Coffee Meets Stocks, Theo Derick. Kemudian Dosen STIKOSA AWS, Bendahara RTIK Surabaya, E. Rizky Wulandari, S.Sos, M.I.Kom, serta Dosen Unika Widya Mandala Surabaya, Yohanes Adven Sarbani, S.Pd., M.AB.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: