Masifnya kemajuan teknologi informasi sejalan dengan berkembangnya kejahatan online. Sekarang modus penipuan kian beragam, pelaku bahkan berani mengatasnamakan perusahaan besar, instansi resmi, hingga pemerintah.
Pelaku biasanya meminta kode One Time Password (OTP) melalui telepon atau SMS. Kemudian, mereka meminta korban mengirimkan uang ke sejumlah akun tertentu, baik uang elektronik atau akun bank.
Baca Juga: Bentuk Kejahatan Online yang Sering Terjadi pada Anak
"Kita harus memahami cybercrime saat ini sudah banyak bentuknya, tapi kita juga jangan mau kalah dengan mereka. Selalu meningkatkan keamanan digital kita," kata Pandu Digital Indonesia dan Business Coach, Ismita Putri saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Selasa (30/8/2022).
Ketika menjadi korban cybercrime, lanjut dia, individu harus memastikan terlebih dulu apakah ada kerugian materi atau tidak. Kalau mengalaminya, mereka dapat segara melakukan pelaporan ke kepolisian sehingga segera ditindaklanjuti. Kemudian, jika hanya terjadi kebocoroan informasi data, bisa langsung ganti password aplikasi yang mengalami kebocoran data tersebut.
Sebagai pengguna internet, netizen harus memiliki critical thinking. Kritis dan logis ketika menerima informasi apa pun melalui media digital, termasuk telepon.
"Kalau kondisi kita tidak lagi fit, jangan sesekali menerima telepon dari nomor orang yang tidak dikenal, karena mudah sekali terhipnotis. Kondisi kita lagi mudah lengah," kata Ismita.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Baca Juga: Perilaku Sharenting Orang Tua Membuat Anak Rentan Kena Kejahatan Digital
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pandu Digital Indonesia dan Business Coach, Ismita Putri. Kemudian Dosen dan Praktisi, M Adhi Prasnowo, serta Komite Komunikasi Digital Jawa Timur dan Mafindo Surabaya, Dr. Fitria W. Roosinda.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: