Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pamerkan Hedonisme, Mantan Kapolda Papua Minta Lukas Enembe Mundur dari Jabatannya: Sedih Hati Kita Ini...

Pamerkan Hedonisme, Mantan Kapolda Papua Minta Lukas Enembe Mundur dari Jabatannya: Sedih Hati Kita Ini... Kredit Foto: Suara.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pj Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw mendesak Gubernur Papua Lukas Enembe mundur dari jabatannya. Mantan Kapolda Papua itu mengaku malu melihat hedonisme yang dipamerkan Lukas Enembe.

"Dalam hati saya menangis melihat masyarakat Papua yang ditinggal oleh pemimpinnya tanpa bertanggung jawab. Sedih hati kita ini dan bikin malu," ujar Paulus Waterpauw di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022).

Baca Juga: Lukas Enembe Habiskan Uang Rp560 Miliar untuk Main Judi di Luar Negeri, Mazdjo Pray: Ya Allah, Taruhan Apa Itu?

Menurutnya, hedonisme yang ditunjukkan Lukas Enembe adalah dengan menghabiskan uang rakyat. Dia menyebut hal itu tak pantas dilakukan oleh seorang pemimpin. "Lebih baik dia mundur saja daripada nanti ditangkap KPK," tegasnya.

Lantas, Paulus menceritakan kronologis dirinya berkeinginan menjadi wakil gubernur Papua menggantikan almarhum Klemen Tinal. Sampai saat ini, posisi Wakil Gubernur Papua masih kosong.

"Itulah kemungkinan saya diminta hadir di dalam mengisi. Saya pikir soal mekanisme proses, tetapi kan saya sendiri juga prinsipnya kalau tidak ada kejelasan saya juga tidak akan ngotot," paparnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membeberkan intervensi dari elemen Istana untuk calon Wakil Gubenur Provinsi Papua mendampingi Lukas Enembe. AHY mengatakan, setidaknya ada dua kali intervensi, yakni pada tahun 2017 dan tahun 2021.

AHY menyebut, pada tahun 2017, ada elemen negara yang menyodorkan nama bakal calon wakil Gubernur Papua dampingi Lukas Enembe di Pilkada 2018. Pada saat itu, Partai Demokrat hadir melakukan pembelaan terhadap Lukas Enembe.

"Pada tahun 2017 Partai Demokrat pernah memberikan pembelaan kepada Bapak Lukas Enembe ketika ada intervensi dari elemen negara untuk memaksakan salah seorang bakal cawagub sebagai wakilnya Pak Lukas dalam pilkada tahun 2018 yang lalu," kata AHY dalam konferensi pers, Kamis (29/9).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: