Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nggak Habis-habis Fitnahan ke Jokowi! Mulai dari Keturunan PKI Hingga Ijazah Palsu, Guntur Romli Sindir HTI dan Pendukung Anies, Hmm...

Nggak Habis-habis Fitnahan ke Jokowi! Mulai dari Keturunan PKI Hingga Ijazah Palsu, Guntur Romli Sindir HTI dan Pendukung Anies, Hmm... Kredit Foto: Instagram/Mohamad Guntur Romli

Sementara golongan kedua, di mana Jokowi masih dianggap ancaman mereka meski tak lagi bisa maju pada 2024 adalah para pendukung Anies Baswedan yang ngebet untuk tahun 2024.

Ia menyebut pemilik akun Twitter @doktertifa yang sangat gencar sebagai buzzer Anies Baswedan, tapi juga juga sangat gencar memfitnah Jokowi.

Baca Juga: Bambang Tri Mulyono Disebut Cuman Pansos Bikin Gugatan Soal Ijazah Palsu Presiden Jokowi

Guntur menilai cuitan Dokter Tifa konyol. Mengaku belajar anatomi tapi menganalisa dua foto Presiden Jokowi yang berbeda usia. Yang satu masih muda dan berkumis. Lalu foto lagi usia saat ini dan tidak berkumis dan beda pose. Yang satunya tersenyum, satu lagi tidak.

"Setelahnya Tifa kembali membuat fitnah dengan menunjukkan ijazah dia sendiri di UGM yang nama dia di ijazah dengan tulisan tangan yang katanya tulisan tangan yang indah. Tapi di ijazah Pak Jokowi ditulis katanya sembarangan," katanya.

Hanya membandingkan dari tulisan nama itu, Guntur menyebut Dokter Tifa membuat kesimpulan dungu bahwa ijazah Pak Jokowi bisa dipertanyakan.

"Bisa jadi Dokter Tifa dan gerombolannya masih menganggap Jokowi sebagai ancaman bagi Anies Baswedan yang mereka gadang-gadang untuk 2024. Karena itu mereka akan terus memfitnah dan menyerang Pak Jokowi," ungkap dia.

Guntur menegaskan, namanya fitnah tidak perlu capek-capek mengajukan bukti. Fitnah itu didesain sebagai propaganda. Letaknya bukan pada kekuatan bukti formil tapi kekuatan opini publik dan medsos yang viral.

Baca Juga: Sudah Cek Data, Demokrat Sebut Pencapaian Era Jokowi Selalu di Bawah SBY

Cara-cara mereka persis mengikuti Jozef Goebbels, Menteri Propaganda era Nazi Jerman, bahwa kebohongan yang diulang-ulang suatu saat akan dianggap sebagai kebenaran.

"Dan ijazah palsu adalh fitnah yang terus diulang, seperti halnya fitnah lain bahwa Pak Jokowi keturunan PKI. Harapan busuk mereka bahwa suatu saat kebohongan itu dianggap sebagai kebenaran," tegasnya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: