Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inggris Capai Tingkat Inflasi 10,1%, Komunitas Bitcoin Inggris Buka Suara

Inggris Capai Tingkat Inflasi 10,1%, Komunitas Bitcoin Inggris Buka Suara Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tingkat inflasi di Inggris kini telah mencapai angka dua digit, mencapai angka tertinggi dalam 40 tahun dengan berada pada tingkat 10,1%. Dengan harga yang terus naik ini, komunitas Bitcoin (BTC) yang ada di Inggris pun mulai memberikan responsnya terkait dengan situasi perekonomian yang terjadi tersebut.

Dilansir dari Cointelegraph pada Kamis (20/10/2022), CEO Bitcoin Collective Jordan Walker menyampaikan bahwasanya inflasi dua digit ini cukuplah jelas mengingat kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank of England (BoE) dan Pemerintah Inggris saat ini. Ia merasa bahwa keadaan saat ini merupakan peringatan bagi banyak orang di Inggris untuk mulai belajar alasan kenapa situasi tersebut menimpa keadaan ekonomi Inggris.

Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa menjadi tuan rumah untuk Konferensi Bitcoin Inggris nampaknya akan membantu dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan alasan dan solusi yang ditawarkan oleh Bitcoin (BTC).

Baca Juga: Afrika Selatan Deklarasikan Aset Kripto sebagai Produk Keuangan

Sementara itu James Dewar, mitra pendiri Bridge2Bitcoin berbasis di Inggris manyampaikan bahwa komponen inflasi terdiri dari dua hal yang salah satunya adalah ketidaksesuaian pasokan/permintaan yang disebabkan oleh gangguan seperti pandemi dan perang.

Dalam hal ini, ada pula komponen lain dari inflasi yaitu moneter, ia menjelaskan bahwa sejak 2008 pemerintah telah mendorong bank sentral untuk secara langsung membeli utang mereka dan secara tidak langsung mendorong mereka untuk membuat bank meningkatkan pinjaman.

Di sisi lain, Simon anggota organisasi sukarelawan yang berusaha berusaha membantu bisnis lokal di Inggris mengurangi biaya pemrosesan pembayaran dengan menerima Bitcoin menyampaikan bahwa saat ini semua orang sayangnya telah terlahir di periode di mana uang dikendalikan oleh pemerintah dan sistem fiat yang saat ini tengah masuk ke dalam masa penuh gejolak.

"Pencetakan uang besar-besaran dan penguncian Covid telah mempercepat kehancurannya. Untungnya, Bitcoin muncul sebagai solusi tepat ketika umat manusia membutuhkannya. Bitcoin adalah uang untuk rakyat, oleh rakyat, dan tidak dapat dikendalikan oleh negara," ujar Simon.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: