Arsitek cloud mengawasi strategi komputasi awan perusahaan melalui penerapan, manajemen, dan dukungan untuk aplikasi cloud. Arsitek biasanya melapor ke direktur TI dan bekerja bersama insinyur dan pengembang DevOps serta anggota tim teknologi lainnya untuk memastikan teknologi yang tepat sedang dibangun. Mereka mungkin harus membangun hubungan dengan pelanggan dan bekerja sama dengan rekan kerja.
Jenis industri dengan pekerjaan arsitek cloud dapat berupa apa saja mulai dari perusahaan teknologi dan manufaktur hingga pengembang video game, perusahaan desain, dan penyedia layanan kesehatan atau bisnis lain apa pun yang menggunakan teknologi cloud.
Sebagian besar arsitek cloud sudah memiliki latar belakang komputasi awan atau bidang serupa dan memiliki pengetahuan kerja yang baik tentang beberapa hal ini:
1. Sistem operasi
Misalnya Linux, Unix, Solaris, Windows, atau Ubuntu. Pengalaman sebelumnya sebagai administrator atau arsitek di salah satu sistem ini sangat membantu. Penting juga bagi arsitek cloud untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan menggunakan setiap sistem operasi.
2. Networking
Ini termasuk TCP/IP, HTTP, DNS, alamat TI, dll. Beberapa keakraban dengan konsep-konsep ini sangat penting sebelum memulai karir sebagai arsitek cloud.
3. Bahasa pemrograman
Setidaknya diperlukan pengetahuan minimal tentang bahasa pemrograman atau skrip. Selama beberapa tahun terakhir, bahasa seperti Perl, Python, dan Ruby telah menjadi menonjol di cloud. Java dan .NET tetap populer.
4. Penyimpanan data
Seorang arsitek cloud perlu memahami bagaimana dan kapan menggunakan pusat data. Di AWS misalnya, ada berbagai opsi penyimpanan dan arsitek perlu mengetahui mana yang akan digunakan. Ini melibatkan pemahaman tentang perangkat keras, wadah penyimpanan, dan infrastruktur.
5. Security (Keamanan)
Keamanan di lingkungan cloud sangat penting. Oleh karena itu, arsitek cloud perlu memahami konsep keamanan utama. Pengetahuan tentang konsep seperti firewall dan fungsinya adalah prasyarat untuk pekerjaan itu.
6. Pengetahuan yang kuat tentang layanan penyedia cloud
Di antaranya termasuk Amazon AWS, Google, atau Azure. Dalam hal perekrutan, memiliki AWS Certified Solutions Architect Associate, Google Certified Professional Cloud Architect, atau sertifikasi Azure Solutions Architect Expert akan membantu Anda menjadi yang terdepan.
Seorang arsitek cloud perlu tahu bagaimana dan kapan harus mendelegasikan, memiliki keterampilan kepemimpinan, dan mampu mendorong perubahan dalam suatu organisasi. Keterampilan bermanfaat lainnya termasuk pengetahuan tentang keuangan dan pengalaman hukum.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: