- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Punya Setumpuk Problematika, Adian Napitupulu Sorot Tajam Operasional PT AMNT
Adian juga menegaskan bahwa bahan tambang bisa habis jika terus-menerus dikeruk. Jika sudah habis, kata Adian, perusahaan bisa saja pergi ke tempat lainnya.
"Paska tambang ini menjadi menarik, apakah kemudian rakyat di sana hanya mewarisi sampah saja? Hanya mewarisi lingkungan yang rusak saja? Hanya mewarisi kebodohan yang tidak pernah diajarkan hal-hal yang lebih baik? Mereka membangun sekolah yang memadai di sana dan sebagainya, tidak dapat beasiswa yang layak bagi warga setempat? Hanya mewarisi konflik sosial saja, atau bagaimana? Para pemilik modal ketika kemudian tambangnya habis, dia akan pergi ketempat lain," jelas Adian.
Lebih lanjut, Adian meminta agar Kementerian ESDM dan Kementerian Ketenagakerjaan memberikan ketegasan pada problem PT AMNT. Jika tidak bisa memberikan solusi bagi persoalan bangsa, kata Adian, beri sanksi tegas pada perusahaan terkait.
"Kalau saya ditanya, mau nggak mencabut izin AMMAN ketika memang dia menjadi problem bagi rakyat dan negara? Ya, cabut saja," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang (AMANAT) Muh Erry Satriyawan menuturkan bahwa seringkali terjadi kecelakaan kerja di PT AMNT. Berdasarkan hasil investigasinya, Erry mengungkap bahwa kecelakaan kerja tersebut terjadi karena alat pompa yang tersedia di PT AMNT, tidak bersertifikat.
"Kami juga mendapatkan informasi terkait investigasi kecelakaan tahun 2022, itu terkait alat pompa itu. Bahkan kami duga itu tidak bersertifikat. Tapi kenapa bisa beroperasi dan ini menyebabkan korban jiwa," katanya.
Selain itu, Erry mengatakan bahwa PT AMNT juga menjadikan scrub tambang sebagai komoditas dagang untuk menambah pendapatan perusahaan. Padahal, kata Erry, pada saat perusahaan asing yang menjadi kontraktor tambang di Sumbawa Barat, scrub tambang dilimpahkan ke pemerintah daerah untuk akhirnya dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
"Di zaman Union (perusahaan asing) dulu itu sampah atau scrub ini dilimpahkan kepada Pemda Sumbawa Barat untuk kemudian dialokasikan kepada masyarakat, tapi hari ini, ini dijual," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Bayu Muhardianto