"Nah pendidikan khusus sendiri dapat dilaksanakan melalui lembaga pendidikan khusus (SLB) atau inklusif seperti terintegrasi ke dalam lembaga pendidikan reguler. Kalau untuk ULD ini jadi nanti para guru yang datang mendekati peserta didik," ungkapnya.
Sementara itu, di lingkungan Kantor Cabang Dinas (KCD) X Wilayah Jawa Barat misalnya, terdapat dua sekolah yang mengembangkan ULD. Satu di antaranya, bahkan memiliki empat ULD.
Baca Juga: Dapat Kucuran Dana, Mensos Risma Salurkan Bansos Makanan Buat Disabilitas Hingga Akhir Tahun 2022!
"Dalam peningkatan akses pendidikan, dinas pendidikan mendorong pengembangan ULD," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah X Jabar, Ambar Triwidodo.
Menurutnya, pengembangan ULD tersebut dilakukan untuk menjangkau calon peserta didik yang mengalami keterbatasan jarak dengan keberadaan sekolah terdekat serta keterbatasan ekonomi keluarga.
"Di lingkungan KCD X, ada dua Unit Layanan Disabilitas (ULD). Salah satunya dilaksanakan oleh SLB Negeri Taruna Mandiri, Jalan Raya Caracas Mandiracan, Desa sampora, Kecamatan Cilimus, Kuningan," katanya.
Ambar menyebutkan SLB Taruna Mandiri memiliki 4 ULD. Lokasinya di Gedung Veteran Desa Paniis Kecamatan Pasawahan, Kantor Bakorwil Desa Pancalang Kecamatan Pancalang. Keempat ULD tersebut mengakomodasi peserta didik yang rumahnya berlokasi di Desa Maracan, Kecamatan Maracan, serta Desa Indrapatra Kecamatan Cigandamekar.
Baca Juga: Apresiasi Pengabdian UKDC, Risma Sebut Keterampilan Penyandang Disabilitas Meningkat
Ambar menambahkan pada April-Mei 2022 lalu, KCD X telah melakukan sosialisasi ULD di empat kecamatan.
"Tenaga pendidik melakukan penjaringan ke desa-desa yang ada di Kecamatan Pasawahan, Pancalang, Mandiracan dan Cigandamekar," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: