Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Caplok Semen Baturaja, SIG Lakukan Integrasi Demi Tingkatkan Profitability

Caplok Semen Baturaja, SIG Lakukan Integrasi Demi Tingkatkan Profitability Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) telah mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2 Desember 2022 untuk melakukan aksi korporasi berupa Penambahan Modal Terbatas dengan cara menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Hal ini sejalan dengan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 4 November 2020 lalu yang diperoleh perseroan.

Pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 51,01%, akan mengambil bagian dalam aksi korporasi ini dengan melakukan inbreng atas saham milik Negara Republik Indonesia pada PT Semen Baturaja (Persero) TBK (SMBR), yaitu sebanyak 7.49 miliar saham Seri B atau mewakili 75,51% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SMBR.

Aksi korporasi yang digelar perseroan ini memang dilaksanakan guna melancarkan rencananya memasukan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) ke dalam SIG. 

Baca Juga: SIG Kantongi Restu Pemegang Saham untuk Terbitkan 1,07 Miliar Saham Baru

“Pelaksanaan HMETD yang berasal dari porsi publik akan disetorkan dalam bentuk tunai. Transaksi inbreng tersebut akan membuat SIG menjadi pemegang saham mayoritas pada SMBR,” kata Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (8/12/2022). 

Baca Juga: SIG Catatkan Laba Rp1,65 triliun Pada Kuartal III 2022, Naik 18,9%

Lebih lanjut Vita menuturkan bila bergabungnya SMBR menjadi bagian dari SIG akan memperkuat posisi perusahaan BUMN semen melalui kelancaran penyediaan dan distribusi pasokan semen, serta beragam solusi bahan bangunan lainnya yang memadai untuk kebutuhan pembangunan masyarakat dan mendukung agenda pembangunan nasional. 

“Langkah integrasi ini diprediksi akan memberikan nilai tambah melalui efisiensi dan sinergi mencapai Rp1,65 triliun selama tahun 2022 - 2026,” tutupnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: