Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Hadiri Pernikahan Kaesang, Surya Paloh Dinilai Takut Sama Jokowi: Berobat Itu Gestur Klasik...

Tak Hadiri Pernikahan Kaesang, Surya Paloh Dinilai Takut Sama Jokowi: Berobat Itu Gestur Klasik... Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem bersama pengurus partai saat deklarasi calon Presiden Partai Nasdem di DPP Partqi Nasdem, (4/10/2022). Partai Nasdem memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menyoroti keputusan Surya Paloh dan Susilo Bambang Yudhoyono terkait dengan kehadiran mereka dalam pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono.

Menurutnya, hal ini jelas sesuatu yang menarik mengingat hubungan dari kedua simbol dari partai terkemukan itu dengan Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Juga: Kunci Menekan Baja Impor Ilegal, DPR: Pemerintahan Jokowi Harus Awasi Kawasan Bebas Batam!

Dirinya mengatakan alasan keperluan berobat menyiratkan sebuah gestur politik yang kental dengan penghindaran. Penghindaran ini bisa jadi tanda akan ada pertukaran posisi di pemerintahan antara Nasdem dan Demokrat.

“Kira-kira ini indikasi bisa terjadi pertukaran tempat di pemerintahan antara Nasdem dengan Demokrat. Jadi gesturnya SBY datang itu merapat ke pemerintahan Jokowi, minimal membuka komunikasi,” ujar M. Qodari, Kamis (8/12/2022).

Untuk diketahui, akad nikah Kaesang dan Erina akan digelar pada Sabtu (10/12) di Pendopo Royal Ambarrukmo Yogyakarta kemudian dilanjutkan resepsi pernikahan yang digelar di Pura Mangkunegaran Solo pada Minggu (11/12).

Qodari menilai, selama ini Demokrat dikenal sebagai partai oposisi, sedangkan Nasdem semenjak mengusung Anies Baswedan sebagai capres mulai ada rasa oposisi dan terlihat renggang hubungannya dengan koalisi pemerintah.

Qodari menduga kepergian Surya Paloh ke luar negeri disengaja sebagai alasan kuat untuk menghindari pertemuan dengan Presiden Jokowi.

“Sementara Surya Paloh berobat, itu gestur atau alasan klasik politisi untuk menghindari pertemuan-pertemuan yang mereka tidak kehendaki,” paparnya.

Menurutnya, Surya Paloh trauma dengan pertemuan di acara HUT ke 58 Partai Golkar di Jakarta beberapa waktu lalu, di mana pada saat itu Presiden Jokowi menyindir Nasdem untuk tidak sembrono memilih capres, ditambah Presiden Jokowi yang seolah enggan membalas pelukan Surya Paloh.

Baca Juga: Terkait Pernikahan Kaesang, Sikap Jokowi Dicap Belum Cukup Dermawan: Harusnya Beri Emas Batangan...

“Jadi Surya Paloh itu menghindari adanya sorotan media mengenai bahasa tubuh dia dengan Jokowi nanti kalau ketemu, karena Surya Paloh sudah trauma dengan peristiwa di acara Golkar di mana Jokowi nggak mau dipeluk oleh Surya Paloh,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: