Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inovasi BPS, Lewat Desa Cantik Dorong Peningkatan Literasi Statistik

Inovasi BPS, Lewat Desa Cantik Dorong Peningkatan Literasi Statistik Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Dia menambahkan pembinaan Desa Cantik tidak hanya dilakukan oleh BPS. Sebagai, bagian dari kolaborasi dan membangun statistik bersama, tahun 2022 ada satu Desa Cantik yang dibina bersama BPS dengan Universitas Islam Bandung (Unisba), yaitu Desa Wantilan Kabupaten Subang.

"Terima kasih kami ucapkan kepada Unisba, semoga menjadi inspirasi Perguruan Tinggi lainnya untuk sama-sama membangun Desa Cantik kedepannya,"katanya

Baca Juga: Naik 100 bps, Bunga Simpanan Valas yang Dijamin LPS Kini jadi 1,75%

Adapun, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menilai pengambilan data dari desa/kelurahan sangat penting dilakukan. Sebab, agar tidak salah dalam mengambarkan sebuah desa sehingga tidak terjadi lagi kesalahan data tentang BLT, KIS dan yang lainnya.

Oleh karena itu, ia berharap para kepala desa melek data  statistik sehingga para kepala daerah tidak salah dalam mengambil keputusannya karena berdasarkan data yang akurat.

Data yang sudah ada di tingkat nasional atau Pemerintah Pusat dipastikan berasal dari data desa. Maka, jika suatu desa memberikan data yang salah maka akan menimbulkan persoalan yang baru.

"Untuk itu saya kembali berharap para kepala desa jangan menganggap remeh statistik,"tegasnya

Uu juga menyayangkan masih ada Kepala Desa yang masih mengabaikan data statistik. Misalnya, papan nama yang berada di kantor desa masih terlihat kosong atau tanpa data.

"Misalnya luas sawah, jumlah hewan ternak dan lainnya itu terkadang tidak diisi oleh para kepala desa. Kami berharap itu diisi,"ungkapnya

Hal ini sesuai dengan program Pemprov Jabar yaitu Digitalisasi Desa sehingga harus dipastikan menulis data yang terbaru.  

Baca Juga: Ada Natal dan Libur Tahun Baru, BPS Minta Waspadai Inflasi Tinggi di Desember

"Kami berharap Desa Cantik harus terwujud di seluruh desa Jawa Barat. Jika tidak, maka dikhawatirkan akan terjadi kesalahan data,"pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: