Sementara itu, Saiful menjelaskan yang berubah banyak adalah pemilih Prabowo pada 2019 yang cenderung pindah ke Anies.
Dari segmen pemilih Prabowo 2019 yang beragama Islam paling banyak pindah ke Anies, sedangkan dari kalangan non-Islam hampir tidak ada yang memilih Anies, paling banyak kembali akan memilih Prabowo. Ini, menurut Saiful, terjadi karena Anies selama ini diidentikkan dengan politik Islam.
“Pada Pemilu 2019, sentimen Islam cukup kuat pada Prabowo. Sekarang diganti sama Anies. Sentimen Islam pada 2019 (sekarang) pindah ke Anies,” lanjut Saiful.
Karena pindah ke Anies, maka, menurut Saiful, pemilih Prabowo di 2019 dan sekarang masih memilih Prabowo kemungkinan dari kalangan pemilih nasionalis.
Aspek Islam dari pemilih Prabowo sudah jauh lebih berkurang memasuki Pemilu 2024.
Karena itu, kata Saiful, persaingan sekarang lebih banyak terjadi antara Anies dengan Prabowo.
“Perangnya sekarang adalah antara Anies dan Prabowo, bukan dengan Ganjar. Ganjar anteng aja sendirian,” katanya.
Lebih jauh Saiful menjelaskan, kenaikan suara Anies lebih banyak mengambil suara dari basis pemilih Prabowo di 2019.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement