Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Ada Adab, Orang-orang Ekstremis Israel Ramai Geruduk Masjid Al-Aqsa

Gak Ada Adab, Orang-orang Ekstremis Israel Ramai Geruduk Masjid Al-Aqsa Kredit Foto: Unsplash/Raimond Klavins
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Sebanyak 292 pemukim ekstremis Israel menggeruduk kompleks Masjid Al-Aqsa, Minggu (15/1/2023). Aksi penggerudukan itu mendapat pengawalan dari personel kepolisian Israel.

"Menurut Wakaf Islam, para pemukim, termasuk mahasiswa Yahudi, menggeruduk situs suci Islam (Al-Aqsa) melalui Dung Gate (Bab al-Maghariba) dan melakukan ritual Talmud di kompleksnya,” demikian bunyi laporan kantor berita Palestina, WAFA.

Baca Juga: Hubungan Makin Mesra, Presiden Israel Ajak Erdogan Berkunjung ke Negaranya

Wakaf Islam adalah lembaga yang bertugas menjaga dan mengelola kompleks Al-Aqsa. Ia telah berulang kali menggambarkan kehadiran para pemukim Israel di kompleks Al-Aqsa sebagai hal provokatif. Menurutnya, jamaah Muslim di yang beribadah di situs tersebut pun merasa terganggu dengan kehadiran para pemukim.

Saat berpidato sebelum pelaksanaan shalat Jumat (13/1/2023) pekan lalu, mantan mufti agung Yerusalem Sheikh Ekrema Sabri memperingatkan tentang bahaya yang sedang dihadapi Al-Aqsa. Hal itu menyusul serangan atau penggerudukan berulang yang dilakukan para pemukim Israel dengan dukungan pemerintah mereka.

“Skema Yudaisasi (Al-Aqsa) yang direncanakan sebelumnya sedang dilaksanakan selangkah demi selangkah dan tahap demi tahap,” kata Sheikh Ekrema seraya menyerukan umat Islam untuk menyadari bahaya tersebut.

Dia menegaskan, rakyat Palestina tidak akan pernah melepaskan sejengkal pun tanah Al-Aqsa kepada Israel.

“Karena Al-Aqsa adalah bagian dari agama dan keyakinan kami, dan ia adalah hubungan bersama di antara dua miliar Muslim di seluruh dunia,” ujarnya.

Pekan lalu,Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mendesak Dewan Keamanan PBB mengambil sikap untuk menghentikan tindakan provokatif dan ilegal Israel yang dapat mempengaruhi status Yerusalem serta Masjid Al-Aqsa. Mereka menegaskan menolak tindakan semacam itu.

“Menuntut Dewan Keamanan PBB, dalam kapasitasnya sebagai penjamin perdamaian dan keamanan internasional, untuk memikul tanggung jawabnya serta bertindak segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan, tanpa selektivitas atau standar ganda, guna mencegah dan menghentikan eskalasi Israel yang berbahaya, bersama dengan semua tindakan dan kebijakan ilegal serta provokatif lainnya yang mempengaruhi kota Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki dan kesucian Masjid Al-Aqsa/Al-Haram Al-Quds Al-Sharif,” papar OKI dalam komunikenya usai menggelar pertemuan luar biasa membahas agresi Israel terhadap Al-Aqsa, Selasa (10/1/2023), dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: