Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Merespons Pembakaran Al-Quran Oleh Ekstremis Swedia: Kebebasan Tak Bertanggung Jawab

Indonesia Merespons Pembakaran Al-Quran Oleh Ekstremis Swedia: Kebebasan Tak Bertanggung Jawab Rasmus Paludan dari Denmark, dari partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras), bereaksi di Lergravsparken, di Kopenhagen, Denmark, 24 April 2019. Gambar diambil 24 April 2019. | Kredit Foto: Reuters/Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia mengutuk pembakaran Al-Qur'an dalam aksi protes di Stockholm, Swedia, Sabtu, (21/1/2023). Aksi unjuk rasa yang kebablasan itu menodai 1,5 miliar Muslim dunia.

Pemimpin partai sayap kanan Denmark dari kelompok Stram Kurs, Rasmus Paludan, membakar Al-Qur'an saat demonstrasi di depan Kedubes Turki di Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1/2023).

Baca Juga: Pemimpin Partai Garis Keras di Swedia Bakar Alquran, Kerajaan Arab Saudi Bereaksi Keras: Tolak Ekstremisme!

Paludan membakar kitab suci umat Islam setelah dirinya mendapat izin dari Kepolisian Swedia. Paludan belum memberikan tanggapan terkait motif dirinya kembali membakar Al-Qur'an.

Namun dari izin yang diperolehnya itu, dia sedang menggelar unjuk rasa atas tindakan Presiden Turki Tayyip Erdogan yang dinilai mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia. Dalam aksi protes itulah, Paludan membakar Al-Qur'an.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia dalam postingan di akun media sosialnya, kemarin, mengutuk keras aksi pembakaran Al Quran oleh politisi Swedia Rasmus Paludan.

“Aksi penistaan kitab suci ini telah melukai dan menodai toleransi umat beragama,” begitu isi pernyataan Kemlu Indonesia.

“Kebebasan ekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab,” tegas pernyataan tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: