Jokowi Dikabarkan Mau Balas Dendam Sama Megawati, Elite PDIP: Upaya Mengadu Banteng
“Perang Bubat ini, bener-bener. Jadi Pak Jokowi memang kan waktu dia diomelin Ibu Mega, di kita di FNN membuat dugaan kuat bahwa Jokowi akan fight back. Dan betul terjadi. sebetulnya Megawati akhirnya mau dipreteli kekuasaannya tuh,” ucapnya dikutip melalui kanal YouTube belum lama ini.
Pasalnya kata dia, Badan Intelijen Negara (BIN) yang selama ini dikuasai Megawati berpotensi diambil alih Jokowi.
“Kita tahu, BIN itu ada di bawah kekuasaan Megawati lah gampangnya. Dan yang punya Jokowi itu adalah KPK. Kejaksaan itu lebih dekat dengan Ibu Mega. Jadi di dalam persaingan politik, lembaga-lembaga yang potensial untuk melakukan mobilisasi intelijen, mobilisasi opini itu akhirnya musti dipangkas oleh Jokowi,” tutur ahli filsafat ini.
Hal itu kata Rocky terlihat ketika Jokowi melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada 18 Januari lalu. Keduanya bertemu empat mata di ruang Prabowo.
Menurutnya, yang jadi soal adalah presiden adalah user dari dari data BIN. BIN tidak boleh buat kesimpulan. Hanya bikin indikasi lalu diputuskan di tingkat yang paling tinggi yakni presiden.
Namun jika dipindahkan ke Prabowo artinya fungsi BIN itu berhenti. Karena Departemen Pertahanan tidak memiliki fungsi BIN.
“Pak Jokowi, hanya karena ingin balas dendam kepada bu Mega, maka kekuasaan Ibu Mega dipreteli di BIN. Bahayanya, bapak Jokowi anggap bahwa kalau dipindahin ke Departemen Pertahanan, maka Pak Prabowo akan menguasai informasi strategis. Bagaimana kalau misalnya Pak Prabowo akhirnya sebagai seorang politisi lakukan pembicaraan setengah kamar dengan Ibu Mega tuh,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement