Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beradaptasi Makin Canggih, Menlu Retno Akui Sulit Identifikasi Kasus Perdagangan Manusia

Beradaptasi Makin Canggih, Menlu Retno Akui Sulit Identifikasi Kasus Perdagangan Manusia Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan tindak pidana perdagangan orang saat ini semakin canggih, sehingga semakin sulit untuk diidentifikasi.

Di hadapan Menlu Australia Penny Wong, Retno menyampaikan, saat ini pelaku perdagangan orang banyak yang menggunakan teknologi saat menjalankan aksinya.

Baca Juga: Dengerin! ASEAN Tunjuk Retno Marsudi Jadi Utusan Khusus, Junta Myanmar Siap-siap Aja!

"Para korban, khususnya perempuan, semakin rentan mengalami kekerasan," tutur Retno, dalam pertemuan Bali Process Ministerial Conference, dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (12/2/2023).

Retno juga menyampaikan isu tindak pidana perdagangan orang saat ini semakin kompleks, dengan meningkatnya jumlah irregular migrant.

"Saya berikan data, Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) memperkirakan 10,9 juta orang di Asia Pasifik terancam terusir secara paksa tahun ini," ungkapnya.

Menurut Retno, penyebabnya beragam, mulai dari konflik, perubahan iklim, hingga kesulitan ekonomi.

Baca Juga: Hilang Bersama Kemenangan, Uniknya Soal Utang Anies Baswedan dan Sandiaga: Biasanya Malah Bayar...

Merespons kondisi tersebut, Retno menyarankan tiga hal yang menjadi fokus Bali Process. Pertama, yakni dengan memperkuat upaya pencegahan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: